Tautan-tautan Akses

Komite Palang Merah Internasional Desak Solusi bagi Bekas Pejuang ISIS di Suriah


Para bekas militan ISIS dan anggota keluarganya yang menyerah dan menjadi tawanan di Suriah, kini menimbulkan permasalahan tersendiri (foto: ilustrasi).
Para bekas militan ISIS dan anggota keluarganya yang menyerah dan menjadi tawanan di Suriah, kini menimbulkan permasalahan tersendiri (foto: ilustrasi).

Ketua Komite Palang Merah Internasional mendesak semua negara yang mempunyai warganegara di kamp anggota keluarga pejuang ISIS di Suriah untuk tidak melupakan mereka dan agar berusaha mencari solusi.

Kamp al-Hol di Suriah timur laut dekat perbatasan Irak dimaksudkan untuk menampung 5.000 orang. Namun, kini kamp itu dihuni oleh lebih dari 80 ribu orang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Bagian besar adalah anggota keluarga pejuang kelompok teror negara Islam ISIS yang mulai berdatangan di sana bulan Desember pada saat pertempuran semakin marak untuk membebaskan sisa-sisa wilayah yang masih dikuasai ISIS di Suriah.

Kepala Komite Palang Merah Internasional, Peter Maurer baru-baru ini bertemu dengan keluarga penghuni kamp itu.

"Situasi di kamp itu jelas amat sulit. Banyak kali yang datang ke situ sehingga payah menyediakan layanan pokok seperti pangan, tempat berlindung, layanan kesehatan, air dan kebutuhan sanitasi. Berbagai kelompok kemanusiaan terutama pemerintah setempat sudah kewalahan. Kami sudah melakukan yang terbaik dalam memberi layanan kemanusiaan," ujarnya.

Sebagian besar dari mereka warga Suriah dan Iraq, tetapi ada sekitar 10 ribu orang warganegara puluhan negara lain, dan banyak di antara negara lain itu tidak menghendaki mereka pulang.

Kelompok kemanusiaan terutama prihatin dengan ribuan anak-anak, ratusan dari mereka tanpa orang dewasa pengasuh.

Dua-pertiga dari anak-anak itu di bawah umur 12 tahun. Mereka tidak tahu banyak kecuali hidup di bawah kondisi ISIS, tinggal di kamp. Penting bagi negara-negara asing itu untuk menerima anak-anak itu terutama yang tidak punya pengasuh orang dewasa.

Maurer mengatakan, repatriasi anak-anak terutama yang tanpa orang dewasa menjadi prioritas teratas Palang Merah Internasional.

Sekarang masyarakat internasionl mesti menghimpun kemauan politis dan dana sambil mengusahakan serta melaksanakan penyelesaian yang adil dan legal. Sebelum itu dicapai, ribuan orang akan tetap terkatung-katung di al-Hol. (al)

XS
SM
MD
LG