Komplotan-komplotan bersenjata dari Sudan Selatan melakukan serangan lintas-perbatasan, yang menewaskan lebih dari 140 orang dan menculik banyak anak-anak, kata pemerintah Ethiopia hari Minggu (17/4).
Para pejabat Ethiopia menuduh orang-orang bersenjata suku Murle melakukan serangan hari Jumat dekat Gambella itu. Mereka mengatakan wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas, dan sejumlah anak-anak diculik dan dibawa ke Sudan Selatan.
“Pasukan pertahanan Ethiopia sedang mengejar pelaku serangan itu,” kata menteri komunikasi Ethiopia kepada Associated Press hari Minggu.
Reda mengatakan tidak ada hubungan antara penyerang dan pemerintah Sudan Selatan atau pemberontak negara itu.
Ia mengatakan pasukan Ethiopia telah menewaskan “60 anggota penyerang” sebegitu jauh, dan kemungkinan akan menyeberang ke Sudan Selatan untuk meneruskan pengejaran orang-orang bersenjata itu.
Ethiopia menampung ribuan pengungsi Sudan Selatan, kira-kira 272 ribu orang di daerah Gambella, yang berbatasan dengan Sudan Selatan, yang melarikan diri setelah perang pecah di negara mereka bulan Desember tahun 2013. Puluhan ribu orang telah tewas dan lebih dari dua juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka pada waktu perang tersebut.
Murle adalah suku dari Sudan Selatan yang berpangkalan di daerah Jonglei, bagian timur Sudan Selatan.
Hari Senin, pemimpin pemberontak Sudan Selatan Riek Machar akan kembali ke ibukota negaranya, Juba, sesuai dengan persetujuan perdamaian yang dicapai tahun lalu. [gp]
