Negara bagian Amhara di Ethiopia hari Minggu (25/7) menyerukan “semua anak muda” untuk mengangkat senjata melawat pemberontak Tigray yang memerangi militer pemerintah federal dan pasukan dari sembilan wilayah lain di Ethiopia.
Seruan mobilisasi massa melawan pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) – yang menurut militer Amhara kini menyerang negara – memperluas perang dan ketidakstabilan politik di negara Tanduk Afrika itu, yang sudah berlangsung selama delapan bulan.
“Saya menyerukan kepada semua anak muda, milisi, non-milisi, yang dipersenjatai dengan senjata pemerintah, atau senjata pribadi, bergabung dalam misi perang anti-TPLF mulai Senin (26/7,” ujar Agegnehu Teshager, presiden pemerintah daerah Amhara sebagaimana disampaikan media pemerintah di kawasan itu.
Upaya Reuters untuk mendapatkan tanggapan dari juru bicara TPLF Getachew Reda belum membuahkan hasil.
November lalu perang meletus diantara militer Ethiopia dan TPLF – yang menguasai wilayah paling utara di negara itu. Tiga minggu kemudian pemerintah menyatakan kemenangan ketika berhasil menguasai ibu kota Mekelle di Tigray, tetapi TPLF tetap melanjutkan pertempuran. Pada akhir Juni, TPLF merebut kembali Mekelle dan sebagian besar wilayah Tigray ketika tentara pemerintah ditarik mundur.
TPLF minggu ini melancarkan ofensif ke Afar, negara bagian di bagian timur di mana mereka mengatakan berencana menarget tentara dari Amhara yang bersama militer pemerintah federal di negara bagian itu memerangi TPLF. Afar adalah suatu kawasan strategis di Ethiopia yang terkepung daratan, karena jalan-jalan utama dan jalur kereta api di kawasan itu menghubungkan ibu kota Addis Ababa dengan kota pelabuhan Djibouti. [em/jm]