Perdana Menteri Kosovo, Isa Mustafa, menyerukan sikap tenang dalam hubungan dengan Serbia menyusul perang kata-kata yang meletup antara kedua negara pada akhir minggu lalu.
Dalam wawancara eksklusif dengan Seksi Albania VOA, Mustafa menanggapi komentar dari Presiden Serbia Tomislav Nikolic yang mengatakan, negaranya sudah siap mengirim tentara ke Kosovo untuk melindungi warga Serbia seandainya perlu. Pernyataan itu muncul setelah sebuah kereta yang ditulisi “Kosovo adalah Serbia” dihentikan Sabtu ketika memasuki Kosovo.
Mustafa menyebut pernyataan Nikolic itu tidak bertanggung jawab dan merupakan sebuah ancaman, tidak hanya terhadap Kosovo tetapi juga seluruh Balkan.
“Kami tidak ingin menanggapi ancaman itu dengan bahasa yang sama,” kata Mustafa. “Kami ingin hidup bertetangga secara baik dengan Serbia.”
Duta Besar AS di Pristina, Greg Delawie menulis di Twitter bahwa dia prihatin dengan isu kereta ini. Delawie menyerukan agar semua pihak menahan diri, dan bahwa yang dibutuhkan adalah normalisasi bukan konfrontasi. [jm]