Para negosiator di Kongres Amerika Serikat (AS) telah menyepakati rancangan undang-undang (RUU) senilai 105 miliar dollar AS yang dirancang untuk meningkatkan keamanan perjalanan udara pasca rangkaian insiden nyaris tabrakan antarpesawat di bandara-bandara di AS.
Para anggota DPR dan Senat pada Senin (29/4) mengatakan RUU itu akan meningkatkan jumlah pengawas lalu lintas udara dan mengharuskan Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) untuk menggunakan teknologi baru yang dirancang untuk mencegah tabrakan antarpesawat di darat. Mereka setuju untuk melarang maskapai penerbangan mengenakan biaya tambahan bagi keluarga untuk duduk bersama, tetapi tidak memasukkan perlindungan konsumen lain yang diusulkan oleh pemerintahan Biden.
RUU tersebut dinegosiasikan oleh anggota Partai Republik dan Demokrat yang memimpin komite DPR dan Senat yang mengawasi FAA. Badan itu telah dikecam luas setelah menyetujui keberadaan pesawat jet Boeing yang terlibat dalam dua kecelakaan yang menelan banyak korban jiwa pada 2018 dan 2019. Komite ini akan mengatur operasi FAA selama lima tahun ke depan.
Senat diperkirakan akan melakukan pemungutan suara untuk RUU setebal 1.069 halaman tersebut minggu ini.
DPR menyetujui versinya sendiri tahun lalu, tetapi komite Senat menyetujui versi yang berbeda pada Februari setelah memperdebatkan beberapa ketentuan, termasuk yang berkaitan dengan pelatihan pilot dan usia pensiun.
Pada akhirnya para negosiator membatalkan ketentuan DPR yang menaikkan usia pensiun wajib bagi pilot maskapai penerbangan menjadi 67 tahun. Namun usia pensiun akan tetap 65 tahun. [em/ka]
Forum