Sidang pemakzulan Presiden Brazil, Dilma Rousseff, dibuka hari Rabu (2/12) oleh Ketua Majelis rendah Kongres negara itu yang merupakan musuh bebuyutan Presiden.
Komisi khusus yang terdiri dari wakil-wakil semua partai politik kini akan mempertimbangkan keputusan ketua majelis rendah Eduardo Cunha untuk membuka persidangan terhadap Roussef, dengan tuduhan bahwa pemerintahannya melanggar undang-undang anggaran karena menggunakan dana dari bank-bank pemerintah untuk mengisi kesenjangan anggaran dan membayar pengeluaran sosial pemerintah.
Rousseff menyangkal tegas tuduhan-tuduhan itu dan sebagian besar analis saat ini beranggapan ia akan selamat dari pemakzulan itu.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi secara nasional Presiden Rouseff mengatakan ia tidak melakukan tindakan yang tidak sah, tidak ada kecurigaan bahwa dirinya menyalahgunakan uang rakyat. Ia juga mengatakan tidak punya rekening bank di luar negeri dan aset-aset tersembunyi.
Pernyataan Rouseff itu merupakan pukulan langsung kepada Cunha yang dituduh menerima suap terkait skema korupsi besar-besaran di perusahaan minyak negara Petrobas. Jaksa mengatakan Cuhna sekurangnya memiliki US$5 juta yang disembunyikan di rekening-rekening bank di Swiss dan ia diperkirakan akan ditahan.
Cunha juga menghadapi kemungkinan dipecat dari majelis rendah di saat komisi etika di lembaga itu mempertimbangkan pemungutan suara mengenai apakah ia tetap menjadi anggota parlemen sementara ia menghadapi tuduhan-tuduhan korupsi tersebut. [my/jm]