Ratusan migran membentuk rombongan baru dan berangkat dari Tapachula, kota di bagian selatan Meksiko pada Minggu pagi.
Para migran berkumpul di taman di tengah kota itu untuk melakukan pengaturan dan berbagi semangat sebelum mulai berjalan kaki melewati jalan-jalan kota. Para peserta rombongan itu mengatakan bahwa bepergian dalam rombongan merupakan satu-satunya opsi mengingat ada ancaman dan tekanan dari kelompok kejahatan terorganisasi, yang menculik dan memeras mereka di sepanjang perjalanan di negara itu.
Geraldine Atanasio Santos, migran asal Peru, mengatakan, “Saya tidak ingin pergi bersama rombongan, tetapi sayangnya kami tidak punya pilihan lain karena tidak ada keamanan di negara ini. Kartel yang berkuasa, mereka menculik kami, mengambil uang kami, dan sebagainya. Jika saya tidak dapat melakukannya dengan cara lain, saya harus melewati semua ini.”
Terlepas dari ancaman Presiden terpilih Donald Trump terhadap para migran, mereka tetap berharap akan memasuki AS, yakin bahwa mereka tidak akan dideportasi selama mereka tidak terlibat dalam aktivitas ilegal.
Kata Luis Villagran, seorang aktivis HAM, “Jangan khawatir, Donald Trump. Mereka yang datang semuanya adalah pekerja keras, tenaga kerja terampil. Untuk setiap orang yang dideportasi, sepuluh lagi akan memasuki Amerika Serikat.” [uh/jm]
Forum