Sejumlah pejabat di provinsi Nangarhar, Afghanistan Timur, mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan bom bunuh diri, Selasa (11/9), meningkat menjadi 68 orang, peningkatan lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya.
Serangan itu terjadi di distrik Mohmand Dara yang terpencil, sewaktu sejumlah warga melangsungkan protes di desa Daka yang menuntut pemecatan seorang komandan polisi setempat.
Dalam sebuah pernyataan, Rabu (12/9), Atttahullah Khogyani, juru bicara kantor gubernur Nangarhar, mengatakan sekitar 164 orang lainnya terluka dalam serangan itu.
Taliban membantah terlibat dalam serangan itu.
Beberapa jam sebelumnya, serangan bom terjadi di tiga sekolah di Jalalabad, ibukota provinsi itu. Sedikitnya seorang anak tewas dan beberapa lainnya cidera akibat peristiwa tersebut.
Belum ada yang mengaku mendalangi serangan di Jalalabad, di mana hampir semua pemboman dan serangan militan terhadap fasilitas sipil dan pendidikan yang terjadi baru-baru ini diklaim dilakukan oleh ISIS. [ab/uh]