Jumlah korban tewas akibat gempa terkuat yang pernah menghantam Albania selama lebih dari 30 tahun meningkat menjadi sedikitnya 27, sementara negara itu menyatakan dalam keadaan berkabung.
Sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas di kota pantai Durres, 14 di Tumane, dan satu di Kurbin. Anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas.
Para pejabat penanganan bencana mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena beberapa orang masih belum diketahui keberadaannya. Ratusan orang lainnya dilarikan ke rumah-rumah sakit karena cedera yang dialami mereka.
Pemerintah menyatakan keadaan darurat di beberapa kawasan yang paling terdampak gempa, sementara tim-tim SAR masih terus berusaha mengeluarkan para korban dari reruntuhan.
Survei Geologi Amerika mengatakan, gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) itu berpusat 30 kilometer dari barat laut Tirana, ibukota Albania. Tiga jam kemudian, gempa susulan berkekuatan 5 SR mengguncang Laut Adriatik.
Beberapa gedung dilaporkan rusak di Durrës and Thumanë.
"Untuk saat ini, ketika semua energi tercurah untuk melakukan uasah pencarian dan penyelamatan, sulit untuk memperkirakan nilai kerusakan material,” kata Menteri Pertahanan Olta Xhaçka, yang mengatakan bahwa gempa kali ini merupakan yang terburuk yang menimpa Albania sejak 1979. [ab/lt]
