Tautan-tautan Akses

Korban Tewas Tanah Longsor dan Banjir Filipina Naik Menjadi 58 Jiwa


Sejumlah petugas penjaga pantai Filipina mengevakuasi warga di wilayah Panitan, Pulau Panai, yang terdampak oleh banjir yang melanda negara tersebut, pada 12 april 2022. (Foto: Philippine Coast Guard via AP)
Sejumlah petugas penjaga pantai Filipina mengevakuasi warga di wilayah Panitan, Pulau Panai, yang terdampak oleh banjir yang melanda negara tersebut, pada 12 april 2022. (Foto: Philippine Coast Guard via AP)

Korban tewas akibat tanah longsor dan banjir di Filipina naik menjadi 58 jiwa pada Rabu (13/4) menurut data resmi, seiring upaya tim SAR untuk mengevakuasi lebih banyak jasad dengan tangan kosong di desa-desa yang hancur oleh longsoran yang dipicu hujan.

Sebagian besar kematian akibat badai tropis Megi – yang terkuat yang melanda negara kepulauan rawan bencana itu tahun ini – terdapat di provinsi Leyte di tengah Filipina, di mana serangkaian longsor menghancurkan permukiman warga.

Setidaknya 47 orang meninggal dunia dan 27 lainnya hilang setelah gelombang tanah yang basah menghantam permukiman para petani di sekitar Kota Baybay akhir pekan lalu, kata pihak berwenang setempat. Lebih dari 100 orang dilaporkan terluka akibat bencana tersebut.

Tiga orang meninggal dunia di provinsi Negros Oriental dan tiga lainnya di pulau Mindanao di selatan Filipina, menurut badan bencana nasional.

Operasi pencarian korban selamat di desa Pilar – bagian dari kotamadya Abuyog di Leyte – dilanjutkan pada Rabu (13/4) pagi, dengan perahu-perahu yang membawa tim SAR ke wilayah pesisir berpenduduk 400 orang sehari setelah longsor menyeret sebagian besar rumah ke laut.

“Di sini ada lima korban jiwa, satu orang tidak dikenali,” kata Kapten James Mark Ruiz dari kepolisian Abuyog kepada AFP.

Sekitar 50 korban selamat telah dievakuasi dari desa itu, kata Biro Perlindungan Kebakaran di laman Facebooknya pada Selasa (12/4). [rd/rs]

Recommended

XS
SM
MD
LG