Korea Selatan dan China mengecam keputusan Amerika hari Senin (22/1) untuk memberlakukan cukai tinggi untuk mesin cuci dan panel sinar surya impor. Tindakan itu diambil setelah Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat menyimpulkan bahwa kedua produk impor itu menimbulkan kerugian substansial terhadap produsen Amerika.
Amerika berencana memberlakukan cukai 20 persen terhadap 1,2 juta mesin cuci besar rumah tangga impor untuk dua tahun pertama, 50 persen cukai impor untuk selebihnya. Pada tahun ketiga, cukai akan turun masing-masing menjadi 16 dan 40 persen. Cukai 30 persen akan diberlakukan terhadap sel dan modul sinar surya impor untuk tahun pertama, yang akan turun menjadi 15 persen pada tahun keempat. Sel sinar surya bukan rakitan berkapasitas dua setengah gigawatt akan dibebaskan dari cukai setiap tahun.
Korea Selatan mengatakan cukai itu melanggar aturan Organisasi Perdagangan Sedunia (WTO). Samsung dan LG diperkirakan akan menjadi produsen yang terkena dampak paling berat oleh pemberlakuan cukai itu. China, produsen sel sinar surya terbesar di dunia, menyebutnya sebagai reaksi berlebihan.
Louis Kuijs yang memimpin cabang Asia kantor konsultansi Oxford Economics yang berbasis di Hong Kong mengatakan kepada VOA, sejak sejak lama diperkirakan bahwa Trump akan bertindak lebih agresif dalam bidang perdagangan sebagai bagian dari kampanyenya untuk mengutamakan Amerika.
Sementara itu, laporan media mengindikasikan bahwa 11 negara anggota kesepakatan perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP, tanpa Amerika Serikat, akan melakukan upacara penandatanganan kesepakatan di Chile bulan Maret. Trump menarik diri dari TPP setelah dilantik awal tahun lalu. TPP akan disebut Kesepakatan Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, atau CPTTP. [ds]