Tautan-tautan Akses

Korea Selatan Desak Dokter yang Mogok Bekerja Kembali


Para dokter Korea Selatan berbaris menuju ke Kantor Kepresidenan untuk memprotes kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (Foto: REUTERS/Kim Soo-Hyeon)
Para dokter Korea Selatan berbaris menuju ke Kantor Kepresidenan untuk memprotes kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (Foto: REUTERS/Kim Soo-Hyeon)

Korea Selatan pada Senin (26/2) kembali menyerukan kepada para dokter magang untuk kembali bekerja. Pemerintah memperingatkan bahwa dokter yang mogok kerja bisa menghadapi tuntutan hukum jika mereka tidak kembali ke rumah sakit dalam tiga hari ke depan, sementara protes terkait reformasi medis di negara itu telah memasuki pekan kedua.

Angka resmi menunjukkan, lebih dari 10.000 dokter yunior – 80,5 persen dari tenaga kerja magang – telah mengundurkan diri sebagai bagian dari aksi yang berkembang melawan rencana pemerintah untuk meningkatkan dengan tajam penerimaan mahasiswa di sekolah kedokteran dalam menghadapi kekurangan dokter dan pertumbuhan cepat masyarakat yang menua.

Pemogokan kerja massal ini telah mengakibatkan pembatalan dan penundaan tindakan pembedahan bagi pasien kanker dan operasi sesar bagi ibu-ibu hamil. Pemerintah meningkatkan peringatan kesehatan masyarakat ke tingkat tertinggi sebagai dampak situasi itu.

Dokter dianggap sebagai tenaga kerja esensial di Korea Selatan dan dilarang oleh hukum untuk mogok kerja. Pemerintah telah berulangkali menegaskan bahwa pengunduran diri secara massal tersebut melawan hukum.

Para dokter Korea Selatan meneriakkan slogan-slogan dalam pertemuan menjelang protes di depan Kantor Kepresidenan, untuk memprotes kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (Foto: REUTERS/Kim Soo-Hyeon)
Para dokter Korea Selatan meneriakkan slogan-slogan dalam pertemuan menjelang protes di depan Kantor Kepresidenan, untuk memprotes kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, 25 Februari 2024. (Foto: REUTERS/Kim Soo-Hyeon)

Hingga Senin, sebanyak 9.006 dokter magang tidak masuk kerja dan pemerintah memperingatkan bahwa tindakan hukum – termasuk penuntutan dan penangguhan izin praktik – terhadap mereka yang melakukan mogok kerja, akan segera “tidak terhindarkan”.

“Mohon kembali ke tempat kerja kalian pada akhir bulan ini, 29 Februari,” kata Wakil Kedua Menteri Kesehatan Park Min-soo dalam konferensi pers.

“Jika kalian kembali pada tanggal itu ke rumah sakit yang telah kalian tinggalkan, kalian tidak akan dikenai tanggung jawab atas apa yang kalian lakukan sebelum ini,” tambah dia.

Izin praktik dokter untuk mereka yang tidak kembali bekerja akan ditangguhkan untuk setidaknya tiga bulan, Park mengingatkan. Dia juga menyebut bahwa penangguhan ini akan tetap berada dalam catatan pemerintah dan mungkin berdampak pada “prospek karir” para dokter yunior itu, termasuk untuk bekerja di luar negeri.

“Ini belum terlambat, jadi mohon kembali ke pasien kalian segera,” kata Park lagi.

Rumah sakit-rumah sakit di seluruh Korea Selatan dalam sepekan terakhir telah kesulitan akibat kekurangan dokter. Media lokal melaporkan pada Senin, bahwa lebih banyak dokter – termasuk dokter muda dan yang baru saja lulus dari fakultas kedokteran – telah bergabung dalam protes ini.

Korea Selatan adalah salah satu negara yang memiliki rasio dokter dan pasien terendah di kalangan negara-negara maju. Pemerintah telah mendorong keras untuk menerima tambahan 2 ribu mahasiswa di fakultas kedokteran setiap tahunnya, dimulai tahun depan. [ns/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG