Korea Selatan melaporkan korban tewas ke-10 akibat Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), sementara orang terus khawatir wabah itu juga merugikan perekonomian.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan menyatakan korban terakhir adalah lelaki berusia 75 tahun yang tertular virus MERS sewaktu menjalani perawatan akibat kanker paru-paru stadium akhir, sebut kantor berita Yonhap.
Para pejabat kesehatan hari Kamis juga melaporkan 14 penderita baru MERS, membuat jumlah mereka yang dinyatakan tertular menjadi 122 orang sejak perebakan itu mulai diketahui pada 20 Mei lalu.
Perusahaan-perusahaan telah melaporkan penjualan menurun tajam, karena warga Korea Selatan yang khawatir tertular virus maut itu menghindari toko-toko, bioskop dan tempat-tempat ramai lainnya.
Bank sentral Korea Selatan hari Kamis memangkas suku bunga acuannya hingga ke rekor terendah, 1,5 persen.
Sejauh ini, semua penularan yang dilaporkan hanya terjadi di rumah sakit-rumah sakit, jelas para pejabat, yang menekankan bahwa virus itu belum menyebar ke masyarakat umum.
Ribuan orang yang diduga telah berhubungan dengan penderita MERS kini dikarantina dan ribuan sekolah masih tutup karena perebakan virus itu.