Korea Selatan hari Rabu (12/8) mengumumkan rentetan latihan militer peluru tajam senjata berat dengan Amerika Serikat sebagian sebagai tanggapan atas serangan ranjau darat baru-baru ini yang dituduh dilakukan Korea Utara.
Empat latihan yang menggunakan tank-tank, howitzers, helikopter penyerang dan pesawat pembom, akan dilakukan dalam pekan-pekan mendatang di daerah sekitar 30 kilometer sebelah selatan perbatasan Korea Utara, menurut Kementerian Pertahanan.
“Ini akan menunjukkan kesiapan kita untuk membalas setiap tindak provokatif, termasuk tindak agresi diam-diam seperti serangan ranjau darat,” kata juru bicara kementerian.
Latihan pertama akan diadakan Rabu sampai kira-kira akhir bulan ini.
Latihan-latihan tersebut akan terpisah dari latihan besar-besaran bersama tahunan “Ulchi Freedom” Senin depan dan berlangsung selama dua minggu.
Latihan tahunan itu selalu menimbulkan peningkatan ketegangan militer dengan Utara yang bersenjata nuklir yang telah berkali-kali mengutuk latihan tersebut sebagai latihan untuk penyerbuan.
Korea Selatan telah bertekad Utara akan membayar harga yang tinggi atas ledakan-ledakan ranjau yang mencederai dua tentaranya yang sedang patroli perbatasan pekan lalu.
Militer mengatakan penyelidikan menunjukkan tentara Korea Utara menyusup ke seberang perbatasan untuk memasang ranjau itu di rute patroli.
Pyongyang belum menanggapi tuduhan itu.
Korea Selatan telah meningkatkan keamanan perbatasan setelah ledakan itu dan, setelah berhenti lebih 10 tahun, melanjutkan siaran propaganda ke utara, dengan menggunakan beberapa pengeras suara yang dipasang di beberapa tempat di perbatasan.