Korea Utara hari Sabtu (15/8) mengancam akan melancarkan “aksi militer habis-habisan” setelah Korea Selatan memulai kembali siaran propaganda melalui pengeras suara dekat perbatasan tegang kedua negara.
Seoul melanjutkan siaran itu untuk pertama kalinya dalam 10 tahun sebagai tanggapan atas insiden ranjau darat pekan lalu yang melukai dua tentara di sisi Korea Selatan zona bebas militer.
Pyongyang, yang membantah tuduhan Seoul bahwa Utara memasang ranjau tersebut, hari Sabtu mengatakan siaran itu merupakan pernyataan perang.
Kegagalan untuk menghentikannya segera akan berakibat “tindak keadilan militer habis-habisan untuk meledakkan semua sarana perang psikologis anti-Korea Utara,” demikian menurut pernyataan militer Korea Utara.