Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memimpin pertemuan yang dianggap untuk menetapkan kebijakan partai yang berkuasa di negara tersebut pada pekan lalu menjelang pergantian tahun, menurut laporan media pemerintah KCNA pada Minggu (29/12).
Strategi tanggapan "paling tegas" terhadap Amerika Serikat disampaikan dalam pertemuan partai tersebut untuk melindungi keselamatan dan kepentingan nasional Korea Utara, menurut laporan itu, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Aliansi trilateral antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang disebut berkembang menjadi "blok militer nuklir," sementara Korea Selatan dianggap sebagai "pos terdepan anti-komunisme" bagi Washington, menurut laporan KCNA.
"Realitasnya jelas menunjukkan arah mana yang harus kita tuju dan apa yang harus kita lakukan dan bagaimana," kata laporan itu.
Pertemuan yang berlangsung pada 23-27 Desember itu, menurut laporan, juga membahas penanganan banjir awal tahun ini, termasuk rencana relokasi warga terdampak ke ibu kota, Pyongyang.
Negara tertutup itu juga berjanji untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara "sahabat" selama pertemuan tersebut.
Pertemuan pejabat partai dan pemerintah, yang sering berlangsung beberapa hari, telah menjadi ajang untuk pengumuman kebijakan penting dalam beberapa tahun terakhir.
Sidang pleno ke-11 Komite Pusat kedelapan Partai Pekerja Korea menutup tahun di mana Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan puncak dengan Kim Jong Un dan menandatangani kesepakatan yang mencakup komitmen untuk kerja sama pertahanan bersama. [ah/ft]
Forum