Pyongyang mengumumkan pembentukan sebuah perhimpunan non-pemerintah baru untuk membantu para calon investor asing di zona baru itu sambil menjadi tuan rumah konferensi dua hari bagi para akademisi dan pakar ekonomi pekan ini.
Ri Chol Sok, wakil presiden Asosiasi Pembangunan Ekonomi Korea, dikutip oleh kantor berita resmi Korea Utara (KCNA) mengatakan Korea Utara memberi perhatian mendalam untuk mengembangkan zona-zona ekonomi khusus itu.
Namun, para pengamat tidak yakin bisnis-bisnis asing akan berminat untuk membuat investasi besar.
Cho Bong -hyun, seorang peneliti di Institut Riset Ekonomi IBK, memberitahu VOA siaran bahasa Korea bahwa Pyongyang sebelumnya pernah mencoba hal ini dan gagal.
"Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Korea Utara telah melakukan upaya untuk menarik investasi asing, tetapi semua upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena sanksi internasional dan lingkungan politik yang tidak kondusif. Langkah terbaru ini adalah satu lagi upaya di bawah naungan badan sipil."
Dorongan untuk membuka zona baru itu dilakukan menyusul penutupan sementara kompleks perindustrian antar-Korea, Kaesong, semasa puncak ketegangan politik antara Pyongyang dan Seoul tahun ini.
Ri Chol Sok, wakil presiden Asosiasi Pembangunan Ekonomi Korea, dikutip oleh kantor berita resmi Korea Utara (KCNA) mengatakan Korea Utara memberi perhatian mendalam untuk mengembangkan zona-zona ekonomi khusus itu.
Namun, para pengamat tidak yakin bisnis-bisnis asing akan berminat untuk membuat investasi besar.
Cho Bong -hyun, seorang peneliti di Institut Riset Ekonomi IBK, memberitahu VOA siaran bahasa Korea bahwa Pyongyang sebelumnya pernah mencoba hal ini dan gagal.
"Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah Korea Utara telah melakukan upaya untuk menarik investasi asing, tetapi semua upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena sanksi internasional dan lingkungan politik yang tidak kondusif. Langkah terbaru ini adalah satu lagi upaya di bawah naungan badan sipil."
Dorongan untuk membuka zona baru itu dilakukan menyusul penutupan sementara kompleks perindustrian antar-Korea, Kaesong, semasa puncak ketegangan politik antara Pyongyang dan Seoul tahun ini.