Korea Utara hari Selasa (20/9) berhasil melakukan uji coba peluncuran mesin roket baru bertenaga tinggi, menurut media pemerintah, mengindikasikan negara itu semakin mendekati kemampuan menghasilkan senjata jarak jauh.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un dilaporkan memantau peluncuran tersebut dan dikutip oleh kantor berita KCNA telah memerintahkan pihak berwenang untuk mempersiapkan peluncuran satelit "secepat mungkin."
Jean Ha-kyu, juru bicara Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan, mengatakan hari Selasa, "Kami yakin Korea Utara menguji kinerja mesin pendorong tenaga tinggi jenis baru untuk rudal jarak jauh."
Ada spekulasi bahwa Korea Utara mungkin akan merayakan ulang tahun ke-68 Partai Pekerja Korea Utara yang berkuasa pada tanggal 10 Oktober dengan meluncurkan sebuah satelit.
Jong-un juga menyerukan supaya “diluncurkan lebih banyak roket” agar negaranya bisa mempunyai satelit geostasioner dalam dua tahun mendatang,” kata kantor berita KCNA.
Korea Utara sebelum ini telah mengadakan serangkaian peluncuran roket jarak jauh yang digambarkan sebagai usaha peluncuran satelit. Peluncuran yang paling baru diadakan bulan Februari. KCNA mengatakan mesin roket itu akan memberi Korea Utara “cukup kemampuan untuk meluncurkan berbagai jenis satelit, termasuk satelit pemantau bumi kelas dunia.”
Jong-un memuji keberhasilan percobaan-percobaan roket selama ini dan mengatakan, negara itu berhasil membuat kemajuan ilmiah paling mutakhir “di tengah ekonomi yang sulit.”
Korea Utara telah dikenai lima sanksi oleh PBB sejak mengadakan percobaan bom nuklir tahun 2006. Tanggal 9 September lalu, Korea Utara telah mengadakan percobaan senjata nuklirnya yang ke-5 yang diperkirakan berkekuatan lima kiloton TNT. [isa/sp]