Para pejabat Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah menerima tawaran untuk bertemu pekan ini guna membahas penyatuan kembali keluarga-keluarga yang terpisah oleh Perang Korea enam dekade lalu.
Pyongyang hari Senin menawarkan untuk menghadiri pembicaraan pada hari Rabu atau Kamis di desa gencatan senjata Panmunjom
Korea Utara bulan lalu setuju memulai kembali reuni dan meminta Korea Selatan untuk memilih tanggalnya. Seoul kemudian memilih tanggal 17 sampai 22 Februari dan mengusulkan pembicaraan tingkat kerja untuk membahas rincian reuni itu. Tetapi, Pyongyang belum menjawabnya selama satu minggu, dan mendatangkan keluhan dari para pejabat Seoul.
Dalam mengakhiri kebungkaman selama seminggu, Korea Utara hari Senin (3/2) mengirim pesan yang mengusulkan pembicaraan diadakan hari Rabu atau Kamis di desa perbatasan dan mengizinkan Korea Selatan memilih tanggalnya, demikian menurut Kementerian Unifikasi Seoul.
Juru bicara Kementerian itu Kim Eui-do mengatakan kepada wartawan mengatakan bahwa Seoul berencana untuk memberitahu Pyongyang mengenai tanggal pilihanya hari Senin, dan menambahkan mereka akan berusaha menyelenggarakan reuni secepat mungkin.
Program reuni atau pertemuan kembali para anggota keluarga yang terpisah oleh perang lalu adalah salah satu proyek kerjasama lintas perbatasan yang telah macet dalam beberapa tahun ini ditengah-tengah ketegangan antara kedua Korea. Program itu sangat mengharukan, karena sebagian besar pemohon berusia 70-an ke atas dan ingin memperoleh kesempatan melihat anggota keluarga mereka yang sudah lama hilang sebelum mereka meninggal dunia.
Tahun lalu, Pyongyang tiba-tiba membatalkan reuni hanya beberapa hari sebelum reuni dijadwalkan akan berlangsung.
Jutaan warga Korea terpisah oleh Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata tahun 1953, bukan perjanjian damai.
Pyongyang hari Senin menawarkan untuk menghadiri pembicaraan pada hari Rabu atau Kamis di desa gencatan senjata Panmunjom
Korea Utara bulan lalu setuju memulai kembali reuni dan meminta Korea Selatan untuk memilih tanggalnya. Seoul kemudian memilih tanggal 17 sampai 22 Februari dan mengusulkan pembicaraan tingkat kerja untuk membahas rincian reuni itu. Tetapi, Pyongyang belum menjawabnya selama satu minggu, dan mendatangkan keluhan dari para pejabat Seoul.
Dalam mengakhiri kebungkaman selama seminggu, Korea Utara hari Senin (3/2) mengirim pesan yang mengusulkan pembicaraan diadakan hari Rabu atau Kamis di desa perbatasan dan mengizinkan Korea Selatan memilih tanggalnya, demikian menurut Kementerian Unifikasi Seoul.
Juru bicara Kementerian itu Kim Eui-do mengatakan kepada wartawan mengatakan bahwa Seoul berencana untuk memberitahu Pyongyang mengenai tanggal pilihanya hari Senin, dan menambahkan mereka akan berusaha menyelenggarakan reuni secepat mungkin.
Program reuni atau pertemuan kembali para anggota keluarga yang terpisah oleh perang lalu adalah salah satu proyek kerjasama lintas perbatasan yang telah macet dalam beberapa tahun ini ditengah-tengah ketegangan antara kedua Korea. Program itu sangat mengharukan, karena sebagian besar pemohon berusia 70-an ke atas dan ingin memperoleh kesempatan melihat anggota keluarga mereka yang sudah lama hilang sebelum mereka meninggal dunia.
Tahun lalu, Pyongyang tiba-tiba membatalkan reuni hanya beberapa hari sebelum reuni dijadwalkan akan berlangsung.
Jutaan warga Korea terpisah oleh Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata tahun 1953, bukan perjanjian damai.