Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan tidak akan ada perang lagi sementara negara itu menjamin keselamatan dan masa depan senjata nuklirnya meskipun ada tekanan dari luar dan ancaman militer.
Seperti dilaporkan oleh kantor berita resmi Korea Utara, KCNA pada Selasa (28/7), Kim membuat pernyataan itu ketika merayakan peringatan ke-67 berakhirnya Perang Korea yang terjadi pada 1950-1953, pada 27 Juli. KCNa melaporkan perayaan diisi dengan resepsi bagi para veteran.
Negara itu mengembangkan senjata nuklir untuk mendapatkan "kekuatan yang absolut" untuk mencegah konflik bersenjata lainnya, kata Kim dalam pidato yang disiarkan KCNA. Ia menekankan sifat defensif dari program tersebut.
Pidato itu disampaikan di tengah pembicaraan yang macet untuk membongkar program nuklir dan rudal Korea Utara dengan imbalan pelonggaran sanksi dari Amerika.
Kim dan Presiden Amerika Donald Trump bertemu untuk pertama kalinya pada 2018 di Singapura, meningkatkan harapan akan negosiasi diakhirinya ancaman nuklir Korea Utara. Namun pertemuan puncak mereka yang kedua, pada 2019 di Vietnam, dan pertemuan tingkat kerja berikutnya berantakan. [ka/pp]