Tautan-tautan Akses

Korsel Batalkan Rencana Peluncuran Satelit Karena Alasan Teknis


Roket Nuri di landasan peluncurannya di Naro Space Center, Goheung, Korea Selatan, Selasa, 23 Mei 2023. (Korea Aerospace Research Institute via AP)
Roket Nuri di landasan peluncurannya di Naro Space Center, Goheung, Korea Selatan, Selasa, 23 Mei 2023. (Korea Aerospace Research Institute via AP)

Korea Selatan membatalkan rencana peluncuran satelit tingkat komersial pertamanya pada Rabu (24/5) karena masalah teknis, beberapa hari setelah saingannya Korea Utara menegaskan kembali peluncuran satelit mata-mata militer pertamanya ke orbit.

Pembatalan itu diumumkan sekitar dua jam sebelum kendaraan peluncur antariksa Nuri buatan Korea Selatan yang membawa delapan satelit – termasuk yang utama, kelas komersial – dijadwalkan lepas landas dari fasilitas peluncurannya.

Oh Tae-seok, wakil pertama menteri sains, mengatakan pada konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa anomali komunikasi antara komputer kendali peluncuran dan komputer kendali landasan peluncuran ditemukan selama proses persiapan peluncuran. Ia mengatakan Korea Selatan akan mempertimbangkan penjadwalan ulang peluncuran paling cepat Kamis, jika pihak berwenang memperbaiki masalah teknis lebih awal.

Rencana peluncuran satelit Korea Selatan telah diawasi dengan ketat oleh pihak luar, termasuk Korea Utara.

Pekan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninjau satelit mata-mata yang telah selesai dan menyetujui rencana aksi peluncurannya di masa depan. Selama kunjungannya ke badan kedirgantaraan negara itu, Kim juga menyebutkan kepentingan strategis satelit mata-mata itu sewaktu berjanji untuk bertahan melawan "gerakan konfrontatif" pasukan Korea Selatan dan AS, menurut media pemerintah. Sejauh ini ketegangan di Semenanjung Korea tetap tinggi.

Sejak awal tahun 2022, Korea Utara telah meluncurkan uji coba lebih dari 100 rudal -- beberapa di antaranya senjata berkemampuan nuklir yang dirancang untuk menyerang Korea Selatan dan AS -- dalam apa yang disebut sebagai upaya untuk menanggapi perluasan latihan militer antara Amerika Serikat. dan Korea Selatan. Sejumlah analis mengatakan uji coba Korea Utara kemungkinan besar dimaksudkan untuk menekan para pesaingnya untuk mengurangi pelatihan militer mereka dan melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara.

Jung Chang Wook, kepala lembaga think tank Forum Studi Pertahanan Korea di Seoul, mengatakan dorongan Korea Utara baru-baru ini untuk peluncuran satelit mata-mata menunjukkan bahwa mereka sangat peduli dengan program peluncuran satelit Korea Selatan.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan peluncuran satelit tingkat komersial mereka tidak memiliki tujuan militer. Tetapi banyak ahli mengatakan itu pada akhirnya akan membantu Korea Selatan memperoleh teknologi dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengoperasikan satelit pengawasan militer dan membangun rudal yang lebih kuat.

Korea Selatan sudah memiliki rudal yang menempatkan seluruh Korea Utara dalam jarak serang. Tetapi Jung mengatakan Korea Selatan membutuhkan rudal jarak jauh untuk mempersiapkan ancaman keamanan di masa depan yang dapat ditimbulkan oleh musuh potensial seperti China dan Rusia. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG