Tautan-tautan Akses

Korsel Bukukan Rekor Baru Kematian Harian Akibat COVID-19


Seorang pekerja medis memandu orang-orang yang menunggu tes virus corona di tempat pengujian darurat di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 17 Maret 2022. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Seorang pekerja medis memandu orang-orang yang menunggu tes virus corona di tempat pengujian darurat di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 17 Maret 2022. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Korea Selatan membukukan rekor baru kematian harian akibat COVID-19 pada Kamis (17/3). Dalam 24 jam terakhir, 429 kematian dilaporkan atau 140 lebih banyak daripada rekor sebelumnya yang dibukukan Selasa.

Pada hari yang sama, pihak berwenang kesehatan melaporkan lebih dari 621.000 infeksi baru. Mengingat adanya interval antara infeksi, rawat inap dan kematian, jumlah kematian diperkirakan akan meningkat dalam beberapa pekan mendatang.

Jumlah kasus baru yang dilaporkan Kamis (17/3) juga memecahkan rekor tertinggi sebelumnya pada Rabu, yang mencapai 400.624 kasus. Wabah ini secara signifikan lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh otoritas kesehatan pemerintah.

Orang-orang mengenakan masker saat keluar dari kereta api di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, di tengah pandemi COVID-19, Kamis, 17 Maret 2022. (AP/Ahn Young-joon)
Orang-orang mengenakan masker saat keluar dari kereta api di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, di tengah pandemi COVID-19, Kamis, 17 Maret 2022. (AP/Ahn Young-joon)

Para pejabat mencoba menenangkan kekhawatiran publik, dengan mengatakan bahwa omicron tidak lebih mematikan daripada influenza musiman bagi orang yang divaksinasi, dan tidak lebih berbahaya daripada varian delta yang melanda negara itu dengan keras pada Desember dan awal Januari.

Korea Selatan masih memiliki tingkat kematian COVID-19 yang jauh lebih rendah dalam kaitannya dengan ukuran populasi daripada Amerika Serikat atau banyak negara Eropa. Para pejabat di sana meyakini, tingkat vaksinasi yang tinggi, dengan lebih dari 68 persen populasi telah menerima booster, sebagai penyebabnya.

Namun, beberapa ahli mengatakan pejabat kesehatan Korea Selatan jelas meremehkan bagaimana skala wabah yang lebih besar akan membebani pekerja rumah sakit yang lelah yang baru saja mengatasi gelombang serangan varian delta. Mereka mengkritik pemerintah karena mengirimkan pesan yang keliru kepada publik dengan melonggarkan pembatasan jarak sosial dan secara efektif mengomunikasikan bahwa dampak omicron itu ringan. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG