Korea Selatan melaporkan kenaikan terbesar kasus harian COVID-19 dalam 70 hari, sementara pemerintah mengatakan akan mendenda warga yang tidak mengenakan masker di tempat umum.
Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) melaporkan pertambahan 191 kasus baru Jumat (13/11), kenaikan harian tertinggi sejak 4 September. Angka itu mewakili jumlah kasus baru yang telah mencapai tiga digit selama enam hari berturut-turut.
Pemerintah mengumumkan akan mulai menetapkan denda maksimal 90 dolar jika tidak mengenakan masker di transportasi umum, saat berdemonstrasi dan di fasilitas medis, agama dan perawatan. Pengelola fasilitas dan bisnis yang tidak memberlakukan aturan penggunaan masker akan dikenai denda sebesar 2.700 dolar.
KDCA mengaitkan lonjakan klaster sporadis infeksi itu dengan pertemuan-pertemuan informal di berbagai penjuru negara. Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan dalam pertemuan para pejabat kesehatan senior bahwa jika tren ini berlanjut, pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperketat restriksi COVID-19.
Korea Selatan membuka kembali sarana hiburan, bar-bar dan restoran bulan lalu, dan memperbolehkan kegiatan olah raga dilanjutkan dengan kapasitas 30 persen.
Lebih dari 120 kasus dilaporkan pada hari Jumat (13/11) dari kawasan metropolitan Seoul yang padat penduduknya, di mana para pejabat berupaya keras untuk mencegah penularan dari berbagai tempat, termasuk rumah sakit, panti jompo, gereja, sekolah, restaurant dan kantor.
Kasus lain tersebar di beberapa kota di seluruh Korea Selatan termasuk Gwangju, Busan, Daegu dan Wonju. [lj/uh]