Korea Selatan akan mengirimkan tim pakar pemerintah beranggotakan 21 orang ke Jepang pekan depan untuk mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima, di mana mereka akan meninjau rencana kontroversial Jepang untuk membuang air yang telah diolah tetapi masih mengandung sedikit radioaktif ke laut.
Park Ku-yeon, Wakil Menteri I pada Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah Korea Selatan mengatakan, “Sebagaimana yang disepakati pada pertemuan puncak Korea Selatan dan Jepang pada 7 Mei 2023, pemerintah Korea Selatan dan Jepang telah memutuskan untuk mengirim satu tim inspeksi untuk kunjungan enam hari ke Fukushima mulai 21 hingga 26 Mei.”
Kunjungan itu akan berfokus pada pemeriksaan sistem pemrosesan PLTN yang mengurangi materi radioaktif dari air yang tercemar, dan apakah air yang telah diolah akan aman untuk diencerkan dan dibuang ke laut, kata para pejabat pada Jumat.
Keamanan mengenai air tersebut telah bertahun-tahun menjadi isu sensitif antara kedua sekutu AS itu, yang kini sedang berupaya untuk memperbaiki hubungan yang telah lama tegang untuk mengatasi tantangan bersama seperti ancaman nuklir Korea Utara dan kebijakan luar negeri China yang semakin agresif.
Setelah pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bulan ini, PM Jepang Fumio Kishida mengumumkan bahwa pemerintahnya telah setuju untuk menerima satu tim pakar Korea Selatan di Fukushima untuk menenangkan kekhawatiran warga Korea Selatan mengenai keamanan pangan, untuk menunjukkan keinginannya memperbaiki hubungan.
Para pakar Korea Selatan akan diberi pengarahan oleh para pejabat Jepang mengenai rincian pengolahan air dan rencana pembuangan air tersebut pada hari Senin sebelum mereka mengunjungi beberapa fasilitas di PLTN Fukushima pada hari Selasa dan Rabu.
Tim Korea Selatan itu kemudian akan melakukan “diskusi teknis yang mendalam” dengan otoritas terkait di Jepang berdasarkan pengamatan mereka pada hari Kamis, sebelum kembali ke negara mereka, kata Park.
Tim Korea Selatan itu akan dipimpin oleh Yoo Guk-hee, Ketua Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir, yang mengatakan bahwa fokusnya adalah sistem pemrosesan yang kompleks pada cairan PLTN Fukushima, yang dirancang untuk mengurangi puluhan isotop radioaktif dalam air yang terkontaminasi hingga ke level aman.
Gempa kuat dan tsunami pada tahun 2011 menghancurkan sistem pendingin PLTN Fukushima, menyebabkan tiga reaktor meleleh dan melepaskan sejumlah besar radiasi. [uh/lt]
Forum