Tautan-tautan Akses

Korut Minta AS "Tutup Mulut" Terkait Ketegangan di Semenanjung Korea


Pelajar Korea Utara berdemo untuk memprotes Korea Selatan setelah para aktivis dan pembelot di Korea Selatan melempar selebaran anti Pyongyang di perbatasan. Demo berlangsung di Pyongyang Youth Park Open-air Theatre di Pyongyang, 6 Juni 2020.
Pelajar Korea Utara berdemo untuk memprotes Korea Selatan setelah para aktivis dan pembelot di Korea Selatan melempar selebaran anti Pyongyang di perbatasan. Demo berlangsung di Pyongyang Youth Park Open-air Theatre di Pyongyang, 6 Juni 2020.

Korea Utara, Kamis (11/6), mendesak Amerika supaya tutup mulut tentang memburuknya hubungan antara Kortea Utara dan Selatan. Katanya, hal itu akan menguntungkan kalau Amerika ingin mengadakan pemilihan presiden yang sukses bulan November nanti.

Pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Korea Utara itu dikeluarkan oleh seorang pejabat rendah kementerian luar negeri, tapi penting karena dianggap merupakan ancaman untuk mempengaruhi atau campur tangan dalam pilpres di Amerika.

Korea Utara telah meningkatkan ketegangan dengan Korea Selatan, dan minggu ini mengatakan akan memutuskan semua jarngan komunikasi resmi dengan Korea Selata. Kementerian luar negeri Amerika mengatakan “kecewa” dengan keputusan Korea Utara itu.

Kwon Jong Gun, kepala urusan Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan bagi Korea Utara, komentar Amerika itu dianggap campur tangan dalam urusan dalam negerinya.

“Lebih baik anda tutup mulut,” kata Kwon, “karena ini bukan hanya demi kepentingan Amerika, tapi juga akan menguntungkan bagi suksesnya pemilihan presiden yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.” [ii/ft]

XS
SM
MD
LG