Delapan wartawan Korea Selatan berangkat ke Korea Utara setelah rezim pemerintahan di Pyongyang pada saat-saat terakhir memberi mereka izin meliput perlucutan fasilitas nuklirnya.
Kedelapan wartawan itu seharusnya bergabung dengan sekelompok wartawan asing dari AS, Inggris, China, dan Rusia yang pada hari Selasa (22/5) terbang dari Beijing ke kota Wonsan di Korea Utara. Namun, Seoul mengatakan, wartawan mereka tidak dapat terbang karena Pyongyang menolak menerima mereka.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, para wartawan itu akhirnya dinyatakan dapat diterima Korea Utara melalui sebuah pesan yang dikirim lewat saluran komunikasi lintas perbatasan di desa gencatan senjata Panmunjom.
Kedelapan wartawan tersebut, empat dari stasiun TV dan empat dari kantor berita, kemudian terbang dengan pesawat militer langsung ke Wonsan, dan dari sana mereka akan menempuh perjalanan kereta ke fasilitas uji coba nuklir Punggye-ri yang terletak di sebuah kawasan pegunungan terpencil.
Punggye-ri, di mana Korea Utara menjalankan enam dari uji nuklirnya, dijadwalkan akan dilucuti antara Rabu dan Jumat, tergantungg kondisi cuaca.
Korea Utara baru-baru ini mengumumkan akan melucuti Punggye-ri sebagai isyarat niat baik menjelang KTT antara pemimpin Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump, 12 Juni mendatang. Namun pekan lalu, Pyongyang secara tiba-tiba membatalkan pembicaraan tingkat tinggi yang dijadwalkan dengan Korea Selatan untuk memprotes latihan militer bersama AS-Korea Selatan.
Pyongyang sejak itu juga mengindikasikan kemungkinan membatalkan pertemuan Kim dan Trump karena adanya ketidaksepakatan mengenai persyaratan yang diajukan AS terkait denuklirisasi. [ab/uh]