Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana (BEM UNUD) menggelar aksi teatrikal di Depan Patung Catur Muka Denpasar pada Minggu pagi. Aksi teatrikal digelar sebagai salah satu kampanye pencegahan terhadap kejahatan korupsi.
Aksi teatrikal yang digelar menggambarkan kesigapan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurut rencana aksi-aksi teatrikal yang sama akan digelar di 20 provinsi selama tahun ini. Provinsi tersebut di antaranya Sumatra Utara, Jambi, Riau Aceh dan Bali. Fungsional bidang pencegahan KPK Yudi Purnomo mengungkapkan kampanye pencegahan melalui aksi teatrikal dilakukan di daerah sebagai upaya penyelamatan terhadap keuangan daerah dari kejahatan korupsi.
Yudi Purnomo menjelaskan, “Dalam hal ini kita juga mengajak teman-teman para pejabat, teman-teman para penyelenggara negara, para PNS di daerah untuk tidak melakukan korupsi, sehingga nanti APBD yang ada di daerah , kemudian dana alokasi khusus, dana alokasi umum dan lain sebagainya itu tidak dikorupsi.”
Menurut Yudi Purnomo, kampanye anti korupsi di daerah juga dilakukan dengan menggandeng komunitas mahasiswa. Mengingat selama ini mahasiswa masih dipandang memiliki komitmen dan idealisme tinggi dalam melakukan perubahan.
“Dalam hal ini kita menggandeng mahasiswa karena mahasiswa masih idealis, kemudian masih memiliki jiwa muda untuk melakukan perubahan, jadi kita mengharapkan mereka menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi, kita menggandeng mahasiswa untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya korupsi,” tambah Yudi Purnomo.
Sedangkan Presiden BEM UNUD Elbin Purba menilai semangat pemberantasan korupsi di tingkat daerah di Indonesia masih bersifat parsial. KPK juga belum mampu bekerja optimal karena luasnya wilayah Indonesia, sehingga perlu dukungan masyarakat luas.
“Semangat pemberantasan korupsi masih berbeda-beda dan masih parsial di antar daerah, kalau penegak hukum sendiri, KPK sendiri atau pemerintah sendiri mungkin tidak akan bisa maksimal, semua masyarakat, semua lini harus ikut bekerjasama dalam hal pengawasan,” papar Elbin Purba.
Selain melakukan kampanye anti korupsi melalui aksi teatrikal, dan penyebaran brosur pada pengguna jalan, juga dilakukan penggalangan dukungan pemberantasan korupsi melalui pengumpulan tandatangan pada kain putih yang dibentangkan di kawasan Patung Catur Muka Denpasar.
Aksi teatrikal yang digelar menggambarkan kesigapan KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurut rencana aksi-aksi teatrikal yang sama akan digelar di 20 provinsi selama tahun ini. Provinsi tersebut di antaranya Sumatra Utara, Jambi, Riau Aceh dan Bali. Fungsional bidang pencegahan KPK Yudi Purnomo mengungkapkan kampanye pencegahan melalui aksi teatrikal dilakukan di daerah sebagai upaya penyelamatan terhadap keuangan daerah dari kejahatan korupsi.
Yudi Purnomo menjelaskan, “Dalam hal ini kita juga mengajak teman-teman para pejabat, teman-teman para penyelenggara negara, para PNS di daerah untuk tidak melakukan korupsi, sehingga nanti APBD yang ada di daerah , kemudian dana alokasi khusus, dana alokasi umum dan lain sebagainya itu tidak dikorupsi.”
Menurut Yudi Purnomo, kampanye anti korupsi di daerah juga dilakukan dengan menggandeng komunitas mahasiswa. Mengingat selama ini mahasiswa masih dipandang memiliki komitmen dan idealisme tinggi dalam melakukan perubahan.
“Dalam hal ini kita menggandeng mahasiswa karena mahasiswa masih idealis, kemudian masih memiliki jiwa muda untuk melakukan perubahan, jadi kita mengharapkan mereka menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi, kita menggandeng mahasiswa untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya korupsi,” tambah Yudi Purnomo.
Sedangkan Presiden BEM UNUD Elbin Purba menilai semangat pemberantasan korupsi di tingkat daerah di Indonesia masih bersifat parsial. KPK juga belum mampu bekerja optimal karena luasnya wilayah Indonesia, sehingga perlu dukungan masyarakat luas.
“Semangat pemberantasan korupsi masih berbeda-beda dan masih parsial di antar daerah, kalau penegak hukum sendiri, KPK sendiri atau pemerintah sendiri mungkin tidak akan bisa maksimal, semua masyarakat, semua lini harus ikut bekerjasama dalam hal pengawasan,” papar Elbin Purba.
Selain melakukan kampanye anti korupsi melalui aksi teatrikal, dan penyebaran brosur pada pengguna jalan, juga dilakukan penggalangan dukungan pemberantasan korupsi melalui pengumpulan tandatangan pada kain putih yang dibentangkan di kawasan Patung Catur Muka Denpasar.