Setelah berdiskusi beberapa jam hari Selasa (24/5) di Brussels, Belgia, menteri-menteri keuangan zona euro mengatakan telah mencapai "terobosan besar" dalam perundingan terbaru kesepakatan utang untuk Yunani.
Dana Moneter Internasional (IMF) menuntut dikuranginya beban utang Yunani sebagai syarat dana talangan selanjutnya.
Yunani akan menerima bagian pertama dari dana talangan 11,4 miliar dolar bulan Juni, setelah Uni Eropa menyetujui upaya reformasi yang dilakukan negara itu belakangan ini.
Menteri Keuangan Uni Eropa Jeroen Dijsselbloem mengatakan kesepakatan itu tidaklah mudah.
"Itu sulit karena kami menuntut banyak dari Yunani, IMF banyak menuntut dari kami, dan kami meminta IMF untuk kembali membantu, jadi menurut saya, akhirnya kami mencapai sukses," ujar Dijsselbloem.
Itu adalah dana talangan terbaru bagi Yunani yang terlilit krisis ekonomi selama enam tahun, sehingga negara itu kini mempunyai utang sekitar 180 persen dari produk domestik bruto.
Perjanjian politik yang sulit itu mendapat tentangan, terutama dari Jerman, pusat kekuatan zona euro. Jerman, yang terus menyerukan dilakukannya lebih banyak langkah penghematan, menilai dana talangan itu tidak diperlukan.
Tetapi Yunani sangat membutuhkan tahap pertama dari dana 8,4 miliar dolar itu untuk melunasi pinjaman ke bank Sentral Eropa dan IMF menjelang bulan Juli. Negara itu bahkan tidak mampu membayar gaji pegawai negerinya.
Kesepakatan antara menteri-menteri dari 19 negara zona euro itu menyusul disetujuinya rancangan undang-undang Yunani yang mencakup kenaikan pajak dan reformasi pemotongan anggaran, seperti dituntut oleh para kreditornya. [ka/ii]