Bursa saham Korea Selatan anjlok pada Selasa (14/3), sementara kegagalan terbesar bank AS dalam kurun hampir 15 tahun ini terus mengguncang pasar keuangan.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea turun 1,99% pada perdagangan pagi hari.
Saham Asia sebagian besar jatuh sehari sebelumnya, terguncang oleh kejatuhan di Wall Street yang memicu kekhawatiran akan efek rembetannya di seluruh dunia.
Saham-saham bank AS jatuh pada Senin bahkan setelah Presiden Joe Biden menenangkan rakyat Amerika bahwa sistem perbankan AS aman dan bahwa para pembayar pajak tidak akan mem-bail out para investor di dua bank AS yang runtuh.
Biden mengatakan bahwa semua nasabah di Silicon Valley Bank (SVB) yang berbasis di California dan Signature Bank yang berbasis di New York akan memiliki akses langsung ke uang mereka karena para pejabat keuangan federal mengambil alih operasi bank-bank tersebut.
Para nasabah SVB antre menunggu untuk menarik uang mereka hari Senin, setelah pemerintah federal turun tangan untuk menjamin simpanan mereka menyusul keruntuhan bank itu.
Abhi Maheswari, wakil presiden bidang keuangan di perusahaan teknologi informasi Arkos Lab, mengatakan, “Memasuki akhir pekan, saya pikir kita semua cemas mengenai apa yang akan terjadi. Tetapi menurut saya, Bank Sentral masuk dan turun tangan dan memberi jaminan yang sangat-sangat membantu.”
Terlepas dari jaminan itu, bank-bank AS kehilangan sekitar $90 miliar nilai pasar saham pada hari Senin karena para investor khawatir akan keruntuhan bank lainnya.
Kerugian terbesar terjadi pada bank-bank berukuran menengah yang seukuran dengan SVB.
Saham bank juga jatuh pada hari Senin di Eropa dan Asia. [uh/ab]
Forum