Kepala Staff Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna mengatakan Kamis (2/7) bahwa pesawat militer yang jatuh di daerah perumahan Medan dan menewaskan 141 orang itu menghadapi "abnormalitas" baling-baling yang mengindikasikan salah satu mesinnya mogok.
Agus mengatakan kepada para wartawan, kenyataan bahwa pesawat itu membelok ke kanan setelah lepas landas dan terbang dengan kecepatan yang lebih rendah daripada normal juga memberi indikasi kemacetan mesin.
Sebelum jatuh tidak lama setelah lepas landas hari Selasa, pesawat Hercules C-130 itu menabrak sebuah antena radio setinggi 35 meter, katanya.
“Dengan menabrak antena itu, saya rasa tentu saja tabrakan itu mempengaruhi pesawat tersebut,” kata Supriatna.
Pencarian jenazah berakhir hari Rabu. Pesawat itu membawa 122 orang dan kejatuhannya juga menewaskan orang di darat.