Lebih dari 450 tentara Ukraina menyelesaikan pelatihan senjata baru di Inggris minggu ini, termasuk sistem peluncuran roket ganda (multiple launch rocket systems/MLRS) yang dipandang penting untuk melawan artileri Rusia.
Inggris dan Amerika Serikat telah memasok beberapa MLRS ke Ukraina bersama senjata berat lainnya, howitzer, kendaraan lapis baja, drone, sistem pertahanan udara dan rudal.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada para pemimpin NATO bahwa dia sangat membutuhkan senjata yang lebih canggih. “Dengan memberikannya kepada kami, Anda benar-benar dapat mematahkan taktik Rusia untuk menghancurkan kota-kota dan meneror warga sipil Ukraina,” katanya.
NATO sendiri tidak memasok senjata berat ke Ukraina. Namun, beberapa anggota NATO telah membuat janji baru di KTT Madrid.
Presiden AS Joe Biden mengatakan tambahan dukungan militer senilai 800 juta dolar sedang dalam perjalanan ke Ukraina. Pemerintah AS sejauh ini telah menjanjikan bantuan lebih dari tujuh miliar dolar.
Hari Kamis (30/6) Inggris menjanjikan tambahan 1,3 miliar dolar bantuan militer, sehingga menjadikan total kontribusinya menjadi 2,8 miliar dolar.
Prancis mengatakan pihaknya berencana mengirim lagi enam sistem artileri jarak jauh “Caesar” sehingga totalnya menjadi 18. Ukraina dilaporkan telah menempatkan sistem ini di pantai Laut Hitam dekat Pulau Ular - yang ditinggalkan pasukan Rusia Kamis (30/6).
Jerman telah berjanji untuk mengirimkan 15 tank anti-pesawat pada bulan Juli, sementara Spanyol sedang mempertimbangkan untuk mengirim sekitar 40 tank Leopard buatan Jerman – meskipun Berlin lah yang akan memiliki keputusan akhir.
Tetapi, sementra perang memasuki bulan kelima, Barat masih belum memasok senjata berat dalam jumlah yang menurut Ukraina dibutuhkan.
Ukraina mengatakan perlu peningkatan sepuluh kali lipat pasokan senjata untuk melawan persenjataan artileri Rusia. [lt/ab]
Forum