Para diplomat Barat dan Arab yang bertemu di Doha mendukung usaha militer internasional di Libya dan berjanji untuk menawarkan dukungan keuangan, politik dan kemanusiaan untuk oposisi Libya. Para diplomat dari berbagai penjuru dunia bertemu di Qatar dalam usaha mengkoordinasikan respon bantuan internasional untuk rakyat Libya.
Setelah pertemuan, putra mahkota Qatar mendesak Pemimpin Libya Moammar Gaddafi untuk mundur dengan cara yang bijak dan damai. Ia mengumumkan bahwa Italia akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan berikutnya kelompok itu pada pekan pertama bulan Mei.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan bahwa tujuan kelompok itu adalah mempertahankan tekanan terhadap pemerintah pemimpin Libya Moammar Gaddafi, membangun usaha penciptaan perdamaian, dan mendukung secara finansial rakyat Libya yang mengusahakan demokrasi.
Hague mengatakan, tindakan masyarakat internasional untuk melindungi warga sipil Libya yang terjebak dalam konflik berdarah di negara itu perlu, sah dan dapat dibenarkan. Sebuah aliansi internasional telah menyediakan dukungan militer melalui serangan-serangan udara yang dipimpin NATO.
Seorang jurubicara untuk kelompok pemberontak Dewan Nasional Transisi mengatakan kepada para delegasi dalam pertemuan itu, NATO tidak berbuat cukup banyak untuk melindungi rakyat sipil. Meski demikian, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan masyarakat internasional telah mengambil tindakan tegas.
