Beberapa KTT internasional pekan ini diperkirakan akan menyinggung masalah dalam menghadapi Moskow, termasuk pertemuan aliansi militer Barat NATO dan pertemuan negara maju G-7. Kedua kelompok ini tidak termasuk Rusia.
Para pemimpin NATO bertemu pada 25 Mei di Brussels, sementara G-7 mengadakan pembicaraan di Sisilia sehari kemudian. Presiden AS Donald Trump akan menghadiri kedua pertemuan tersebut. Dia diduga tidak akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sampai pertemuan G-20 di Hamburg pada 7 Juli.
Walaupun Moskow tidak pernah mendaftar untuk bergabung dengan NATO dan sering menggambarkan aliansi tersebut sebagai musuh, para pemimpinnya selama bertahun-tahun telah membayangkan gagasan Rusia suatu hari nanti untuk menjadi anggota.
"Ide itu setengah serius," kata Alexander Baunov dari Carnegie Moscow Center.
Ia menambahkan, "... karena semua anggota NATO lainnya, bahkan kekuatan ekonomi utama dalam aspek militer, berada di bawah kepemimpinan Amerika. Sangat sulit untuk membayangkan secara psikologis dan praktis bahwa Rusia sebagai kekuatan militer mau memainkan peran kecil di bawah komando para jenderal Amerika."
Kremlin melihat NATO "bergerak ke arah timur," dengan maksud mengepung Rusia jika terjadi agresi. Untuk mengurangi ketidakpercayaan dan membangun kerja sama, pada tahun 1997 Undang-Undang Pendirian NATO-Rusia menetapkan pertemuan reguler antara kedua belah pihak melalui Dewan NATO-Rusia, atau NRC. [as]