Seorang pejabat senior mengatakan, Sabtu (24/7), bahwa sekitar 60 warga Kuba telah diadili sejauh ini karena berpartisipasi dalam demonstrasi-demonstrasi menentang pemerintah awal bulan ini.
Kasus-kasusnya merupakan dakwaan ringan dan jumlah orang yang ditahan belum diumumkan. Pihak keluarga mengeluhkan minimnya informasi mengenai anggota keluarga mereka yang ditahan.
"Hingga kemarin, 19 kasus telah dilimpahkan ke pengadilan negeri, kasus-kasusnya melibatkan 59 orang yang dituduh melakukan dugaan kejahatan dalam protes-protes itu," kata Ruben Remigio Ferro, presiden Mahkamah Agung, kepada para wartawan.
Pada 11 dan 12 Juli, ribuan warga Kuba turun ke jalan-jalan, meneriakkan "Kebebasan," "Jatuhkan kediktatoran" dan "Kami lapar." Itu merupakan protes-protes terbesar sejak revolusi yang menggulingkan Fidel Castro dari kekuasaan pada 1959.
Ratusan orang ditangkap dan banyak yang menghadapi dakwaan penghinaan, kekacauan publik, vandalisme dan penyebaran epidemi virus corona karena diduga berpawai tanpa mengenakan masker. [vm/ft]
