Para Senator Demokrat di Senat Amerika Serikat, pada Minggu (7/8), menyetujui sebuah rancangan undang-undang (RUU) untuk mengatasi perubahan iklim, memangkas biaya layanan kesehatan dan menaikkan pajak korporasi yang menuai profit besar.
Upaya itu merupakan versi lebih sederhana dari rencana legislatif ekonomi Presiden Joe Biden yang lama tertunda. Legislasi itu disetujui dengan suara 51-50, dengan suara penentu diberikan oleh Wakil Presiden Kamala Harris setelah perdebatan berjam-jam pada Sabtu (6/8) malam yang berlanjut dengan sebuah sesi yang jarang dilakukan pada Minggu (8/8) siang.
Setelah memberikan suara penentu, Harris berdiri dan memuji para Senator Demokrat karena telah mengesahkan legislasi itu. Banyak Senator Republik, yang menyadari mereka kalah, telah meninggalkan ruangan itu.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer menyebutnya "salah satu pesta legislatif yang paling menentukan pada abad ke-21."
“Senat (telah) mengukir sejarah,” katanya.
Legislasi itu menyerukan investasi terbesar di AS untuk mengatasi dampak pemanasan global, $370 miliar atau Rp5.500 triliun untuk mendorong penggunaan energi bersih, mengimbau warga AS untuk membeli kendaraan listrik dan mengurangi emisi sebanyak 40 persen sebelum 2030.
RUU itu juga, untuk pertama kalinya, mengotorisasi pemerintah AS untuk menegosiasikan harga sejumlah obat dengan perusahaan-perusahaan farmasi. Langkah itu berpotensi menurunkan harga obat bagi warga lansia, memperluas subsidi asuransi kesehatan bagi jutaan orang dan menerapkan pajak minimum 15 persen pada perusahaan-perusahaan bernilai miliaran dolar yang saat ini tak membayar sepeser pun.
Legislasi itu juga akan menambah 87.000 agen pajak federal lagi untuk memeriksa pengembalian pajak individu dan korporat, guna menemukan pihak-pihak yang melakukan kecurangan pajak dan mengurangi defisit anggaran AS sebanyak $300 miliar atau Rp4.400 trilun. [vm/pp]
Forum