Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa pada Kamis (26/12), memicu reaksi keras dari Otoritas Palestina dan Yordania yang menuduh politisi sayap kanan ekstrem tersebut sengaja melakukan provokasi.
Ben Gvir telah berulang kali menentang larangan yang diberlakukan oleh pemerintah Israel terkait melaksanakan ibadah Yahudi di situs yang berada di wilayah Yerusalem timur yang dianeksasi oleh Israel tersebut. Situs tersebut dihormati oleh Muslim dan pemeluk Yahudi dan telah menjadi titik fokus dalam ketegangan pada konflik antara Israel dan Palestina.
"Saya berkunjung ke lokasi kuil kami pagi ini untuk berdoa demi kedamaian bagi tentara kami, pemulangan yang mulus bagi semua sandera dan kemenangan total," tulis Ben Gvir di platform X.
Ia juga mengunggah fotonya sendiri di situs suci tersebut, dengan anggota pasukan keamanaan Israel serta bangunan berkubah emas yang terkenal Dome of the Rock di belakangnya.
Komplek Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem merupakan situs tersuci ketiga dalam agama Islam serta simbol dari identitas nasional Palestina.
Dikenal di kalangan pemeluk Yahudi sebagai Temple Mount, tempat tersebut juga merupakan situs tersuci bagi pemeluk Yahudi, di mana situs tersebut dianggap sebagai lokasi dari kuil kedua yang dihancurkan oleh bangsa Romawi pada 70 AD.
Di bawah status quo yang diterapkan oleh Israel, yang telah menduduki wilayah Yerusalem timur dan Kota Tuanya sejak 1967, pemeluk Yahudi dan warga non-Muslim dibolehkan berkunjung ke kompleks tersebut pada jam-jam tertentu. Namun mereka tidak diperbolehkan berdoa di sana atau menunjukkan simbol-simbol religius.
Warga Palestina mengeklaim wilayah Yerusalem timur sebagai ibu kota masa depan mereka, sementara para pemimpin Israel bersikeras bahwa seluruh wilayah kota tersebut merupakan ibu kota mereka yang "tidak terbagi."
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan dalam pernyataan bahwa pihaknya "mengecam" kunjungan terbaru Ben Gvir, menyebut aktivitas ibadah yang ia lakukan di lokasi itu sebagai "provokasi terhadap jutaan warga Palestina dan Muslim."
Yordania, yang mengurusi kompleks Masjid al-Aqsa, juga mengecam kunjungan tersebut dan kementerian luar negerinya menyebut kunjungan Ben Gvir sebagai aksi "provokatif dan tidak dapat diterima."
Pernyataan kementerian luar negeri Yordania menyebutkan kunjungan itu sebagai "pelanggaran dari status hukum dan historis dari area tersebut."
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan dalma pernyataan singkatnya bahwa "status quo dari Temple Mount tidak berubah." [rs/ft]
Forum