Wakil Presiden Amerika Mike Pence tiba di Tokyo hari Senin (12/11) untuk membahas Korea Utara dan masalah lain dengan pejabat-pejabat Jepang sebelum menuju ke dua pertemuan regional.
Selain membahas Korea Utara, Wakil Presiden Amerika Mike Pence diperkirakan juga membahas pengaruh China yang berkembang di kawasan itu dan perdagangan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ketika mereka bertemu hari Selasa, demikian dikatakan pejabat-pejabat.
Dalam persinggahan di Alaska, Pence mengatakan kepada wartawan bahwa ia berencana “membahas aliansi penting kita, hubungan ekonomi kita, tentu saja perundingan saat ini mengenai perjanjian perdagangan bebas, dan kami akan berfokus pada komitmen berkelanjutan mengenai Semenanjung Korea yang bebas nuklir,'' demikian dilaporkan televisi pemerintah Jepang, NHK.
Pemerintahan Presiden Donald Trump mencapai kesepakatan perdagangan dengan Korea Selatan dan kesepakatan perdagangan lain dengan Meksiko dan Kanada. Pence mengatakan dalam artikel itu bahwa kesepakatan perdagangan baru itu “akan lebih dulu membuka kesempatan kerja bagi orang Amerika dan mendulukan pekerja Amerika.''
Pence juga menekankan komitmen Amerika pada keamanan dan kesejahteraan kawasan Indo-Pasifik agar tetap bebas dan terbuka. Ia mengatakan, Amerika akan terus memberi tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Korea Utara dan mendesak semua negara Indo-Pasifik agar terus melakukan tekanan dan menerapkan sanksi sampai Korea Utara yang sepenuhnya bebas nuklir tercapai.
Hari Selasa Pence akan berangkat untuk menghadiri KTT ASEAN di Singapura dan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Papua Nugini untuk mewakili Presiden Trump.
Kepada wartawan hari Senin, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, kunjungan Pence menjelang dua pertemuan regional itu adalah "kesempatan yang tepat untuk menegaskan kembali kerjasama antara Jepang dan Amerika mengenai kebijakan kami tentang Korea Utara dan berbagai masalah lain yang menjadi kepentingan bersama."
Jepang menghadapi tuntutan untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan Amerika. Negara itu juga prihatin akan dampak perang dagang Trump dengan China. (ka)
