Pemerintah pimpinan etnis Kurdi di sebagian besar Suriah utara hari Senin (25/3) mengimbau dibentuk mahkamah internasional untuk mengadili ribuan tersangka anggota kelompok militan Negara Islam (ISIS) yang mereka tahan.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi hari Sabtu menyatakan telah merebut wilayah terakhir negara Islam ISIS di Suriah, namun belum ada kebijakan internasional tentang bagaimana menangani militan yang ditangkap di sana serta di kubu lain kelompok teroris itu.
“Kami menghimbau masyarakat internasional untuk membentuk mahkamah khusus internasional untuk menuntut dan mengadili teroris negara Islam ISIS di Suriah timur’ bunyi pernyataan yang dikeluarkan SDF. Ribuan tersangka anggota dan pejuang ISIS dari Suriah, Irak serta negara lain kini berada dalam tahanan SDF dukungan Amerika.
Pernyataan itu menyebut jurisdiksi mahkamah harus di tempat di mana kejahatan terjadi dan di mana pelakunya ditangkap supaya sidang pengadilan nagi mereka adil sesuai dengan hukum internasional dan konvensi hak asasi manusia. Pemerintahan yang dipimpin Kurdi itu mengatakan pihaknya sudah menghimbau masyarakat internasional untuk mengambil tanggungjawab atas para tahanan itu khususnya bagi negara-negara asal mereka untuk menerima mereka kembali.
‘Sayang belum ada jawaban atau inisiatif atas imbauan itu,” kata sebuah pernyataan.
Orang yang meninggalkan kawasan kantong terakhir di Baghuz dekat perbatasan Irak dikirim ke kamp penampungan di Suriah timur laut. Satu dari kamp itu al-Hol sudah penuh sesak dengan pengungsi Suriah dan Irak dan para pejabat kamp mengatakan mereka tidak punya cukup tenda, makanan, atau obat-obatan. Dan petugas bantuan mengingatkan tentang penyakit yang menjalar dan puluhan anak meninggal dunia dalam perjalanan menuju kamp itu.
Banyak pemerintah asing memandang tersangka militan yang ditahan itu merupakan ancaman keamanan dan enggan menanggapi imbauan SDF dan menerima kembali para tersangka. (al)