Para utusan tingkat tinggi dari Kwartet diplomatik Timur Tengah mengadakan pertemuan di Moskow hari Jumat untuk membicarakan dimulainya kembali perundingan antara Israel dan Palestina, sementara ketegangan meningkat mengenai permukiman di Yerusalem Timur.
Pertemuan itu dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Pembicaraan itu dilakukan pada saat Israel menghadapi kecaman keras mengenai pengumuman bahwa negara itu berencana hendak membangun 1600 rumah untuk pemukim Yahudi di Yerusalem Timur yang diduduki.
Tindakan itu membuat marah orang Palestina yang menginginkan daerah itu sebagai ibukota negara mereka di masa depan. Amerika Serikat juga marah, dengan mengatakan waktu pengumuman itu, pada saat kunjungan Wakil Presiden Joe Biden pekan lalu, merupakan “penghinaan.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon dengan Menteri Clinton hari Kamis, dalam upaya untuk meredakan pertikaian.