Kantor Berita Nasional (NNA) melaporkan “serangkaian serangan” di kota pesisir kuno tersebut, dimulai dengan serangan di sebuah apartemen hunian.
Seorang jurnalis video kantor berita AFP melaporkan asap tebal menutupi sejumlah bagian kota Tyre, termasuk dari sebuah bangunan di pinggir pantai.
Tentara Israel sebelumnya telah mengatakan kepada penduduk di sejumlah bagian pusat kota Tyre untuk meninggalkan kota itu, dan memperingatkan bahwa mereka akan menyerang target-target Hizbullah di sana.
“Aktivitas Hizbullah memaksa (militer Israel) untuk bertindak tegas,” ujar juru bicara militer Avichay Adraee dalam sebuah unggahan di media sosial X, dan mendesak warga untuk “pergi ke utara.”
Sebuah peta yang menyertainya menunjukkan sebagian besar kota ditandai dengan warna merah, termasuk area yang berbatasan dengan situs Warisan Dunia UNESCO.
Serikat pekerja kota Tirus menerima panggilan telepon dalam bahasa Arab, yang tampaknya berasal dari militer Israel, mendesak penduduk untuk mengevakuasi sejumlah ruas jalan di daerah tersebut, kata seorang sumber kepada AFP.
NNA mengatakan serikat pekerja menginstruksikan pertahanan sipil dan personil darurat untuk menggunakan pengeras suara agar mendesak penduduk pergi, “menciptakan kepanikan”.
Serangan baru ini terjadi setelah sebuah serangan pada hari Senin pagi di pusat kota menewaskan tujuh orang dan melukai 17 orang lainnya, menurut pernyataan kementerian kesehatan.
Wartawan video AFP melihat petugas darurat bergegas membawa seorang penyintas ke ambulans dengan tandu, sementara tim penyelamat lainnya bekerja untuk memadamkan api di lokasi tersebut, di mana sebuah blok apartemen hunian runtuh.
Israel bulan lalu meningkatkan serangan udara ke kubu-kubu Hizbullah dan mengirimkan pasukan darat ke Lebanon, setelah satu tahun saling tembak dengan kelompok yang didukung Iran itu terkait perang Gaza.
Tirus menjadi sasaran serangan besar Israel minggu lalu, menyebabkan sejumlah bagian dari pusat kota itu menjadi reruntuhan. [th/em]
Forum