Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika telah mengepung ibukota de facto ISIS di Suriah, Raqqa, sepenuhnya. Pengepungan ini memutuskan jalur terakhir kelompok jihadis itu keluar kota Raqqa, sebut sebuah kelompok pemantau.
Syrian Observatory for Human Rights melaporkan hari Kamis bahwa SDF merebut dua desa di tepi selatan Sungai Eufrat, yang efektif memutuskan jalur pelarian terakhir ISIS.
Menurut Observatory pengepungan itu memutus jalur terakhir yang digunakan ISIS untuk mundur dari Raqqa menuju daerah yang dikuasainya di gurun Suriah dan di Provinsi Deir Ezzor.
SDF, yang didukung serangan udara Amerika, berperang melawan ISIS di pinggir kota Raqqa selama beberapa bulan. SDF mula-mula memasuki kota itu pada awal Juni dan setelah itu merebut berbagai distrik di kota itu.
ISIS merebut Raqqa pada tahun 2014, mengklaimnya sebagai ibukota kekalifahannya di Suriah dan Irak. Kota itu terkenal sebagai lokasi sejumlah kekejaman paling bengis yang dilakukan ISIS, termasuk di antaranya pelaksanaan hukuman pancung di depan umum, dan juga diduga sebagai pusat lokasi merencanakan serangan-serangan internasional.
PBB memperkirakan hingga 100 ribu warga sipil masih terperangkap di kota itu. ISIS menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, dan membunuh mereka yang berusaha melarikan diri. [uh/ab]