Ada beberapa kabar baik di panggung dunia untuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meski peringkat kinerjanya di dalam negeri menurun dalam beberapa pekan terakhir
Menurut laporan baru Gallup, kinerja kepemimpinan AS meningkat dari 30 persen pada 2020 menjadi 49 persenpada Agustus 2021, di 46 negara dan wilayah.
Lonjakan ini sebagian didorong oleh keterlibatan kembali pemerintah AS dengan dunia.
“Bahkan dalam beberapa jam dan saat awal pemerintahann Biden, ia bergabung kembali dengan Perjanjian Paris dan mencabut keputusan Trump untuk menarik diri dari WHO. Jadi, saya pikir itu benar-benar tanda yang menjanjikan yang diinginkan oleh banyak sekutunya," ujar Julie Ray, editor berita dunia di Gallup.
Peringkat persetujuan 49 persen sama dengan rekor tertinggi pada tahun pertama Presiden Barack Obama menjabat pada 2009. Rekor terendah, 30 persen di bawah Presiden Donald Trump itu kemungkinan karena pendekatan kebijakan luar negerinya.
“Kami benar-benar dan akhirnya mengutamakan Amerika," kata Trump.
Laporan Gallup menunjukkan bahwa pesan Biden ke dunia mendapat tanggapan yang lebih baik.
“Amerika kembali. Diplomasi kembali," ujar Biden.
Namun penarikan militer AS dari Afghanistan yang berantakan dan perjanjian AUKUS September lalu yang memberi Australia kapal selam bertenaga nuklir dengan membatalkan kesepakatan sebelumnya dengan Prancis, sangat dikecam, bahkan oleh sekutu AS.
“Mereka merasa seperti diberi makan. Oh, ini adalah pemerintahan yang akan meremajakan aliansi kita. Kami peduli dengan NATO, kami peduli dengan orang lain, kami peduli dengan hak asasi manusia. Kemudian apa yang terjadi? Kami tidak menepati janji terkait Afghanistan, dan pada kesepakatan AUKUS dengan Australia. Dan itu benar-benar akan menimbulkan masalah," kata Danielle Pletka, pengamat senior kebijakan luar negeri di American Enterprise Institute.
Meskipun ada perbaikan, AS berada di belakang Jerman, negara yang menempati peringkat pertama di antara responden, terutama di Eropa, Asia, dan Amerika. [ps/lt]