Panel pakar mengatakan pistol tersebut diberikan kepada para anggota tentara dan polisi nasional Kongo, dan sebagian jatuh ke tangan penjaga perdamaian Kongo yang bekerja untuk misi PBB.
Menurut tentara dan polisi Kongo, pistol-pistol tersebut diserahkan saat memberikan pelatihan militer bagi pengawal presiden Kongo tahun 2014. Tindakan itu melanggar sanksi PBB yang melarang Korea Utara menjual persenjataan atau memberikan pelatihan militer.
Sebagian dari pistol itu telah masuk ke jalan-jalan ibukota Kinshasa. Kelompok itu mengatakan, jenis pistol yang serupa juga dijual di pasar gelap kota tersebut.
Menurut laporan tersebut, para pakar mengatakan Rwanda terus melatih pengungsi Burundi strategi militer, dengan tujuan untuk menggulingkan Presiden Burundi Pierre Nkurunziza.
Menurut laporan itu, para pakar PBB bertemu dengan warga Rwanda yang mengatakan mereka telah melatih laskar Burundi atau datang sendiri ke Kongo untuk memerangi oposisi Burundi.
“Dukungan luar serupa terus berlangsung dalam tahun 2016,” kata laporan itu. “Ini berbentuk latinan, keuangan, dan bantuan logistik bagi laskar Burundi yang menyeberang dari Rwanda ke Kongo."
Namun, pemerintah Rwanda “membantah keterlibatan” dalam pelatihan atau penerimaan calon tentara dari pengungsi Burundi, kata laporan itu. [gp]