Model dan fotografer Indonesia Dylan Sada meninggal dunia karena tenggelam dan pengaruh beberapa obat-obatan dan alkohol dalam tubuhnya, menurut laporan koroner New Orleans negara bagian Lousiana pada Kamis (11/2), tiga bulan setelah kematiannya. Perempuan bernama lengkap Aldila Wulandari Perez itu ditemukan meninggal dunia di kamar mandi rumahnya di kota New Orleans pada 8 November 2020.
Koroner menyimpulkan penyebab kematian tersebut setelah melakukan otopsi, disusul pemeriksaan yang memakan waktu beberapa bulan. Menurut laporan koroner yang diterima VOA Kamis (11/2), jenazah Dylan diotopsi sehari setelah ditemukan meninggal. Laporan yang ditandatangani oleh koroner Dwight McKenna itu tidak merincikan obat-obatan apa saja yang ditemukan dalam tubuh perempuan 36 tahun itu. McKenna juga tidak menentukan “manner of death” atau cara kematiannya.
Kantor koroner yang merilis laporan tersebut adalah lembaga yang menyelidiki suatu kematian yang janggal dan menyimpulkan penyebab kematian.
Dylan dimakamkan secara Islam di Taman Pemakaman Pineview Memorial di pinggiran kota New Orleans pada 11 November 2020, disaksikan oleh sepupu, saudara, dan teman-teman dekatnya.
Dylan Sada adalah model, fotografer dan kreator digital Indonesia yang tinggal belasan tahun di Amerika, termasuk New Orleans dan New York City. Cucu pendiri Bina Vokalia, Pranadjaja, ini juga memiliki suara merdu dan pernah menyanyikan lagu iklan maupun cover.
Dimas, adik Dylan, mengatakan, "Harapan kita, walaupun Dylan sudah ngga ada, dia akan tetap menjadi sosok di mana ketika mengingat dia, akan memberikan motivasi maupun semangat kepada kita semua untuk melakukan apapun itu yang ingin kita lakukan," ujarnya kepada VOA pada November lalu.
Semasa hidupnya, Dylan secara terbuka di media sosial mengaku pernah mengalami kekerasan domestik, kekerasan seksual, masalah kesehatan mental, hingga mencoba bunuh diri, dan mengajak para perempuan yang bernasib sama untuk berani buka suara dan cari pertolongan. [vm/jm]