Presiden AS Joe Biden akan melawat ke Timur Tengah pekan depan, sebuah kawasan yang menyaksikan perubahan geopolitik secara cepat. Persaingan antara Arab Saudi yang dipimpin mayoritas Sunni dan Iran yang dipimpin mayoritas Syiah telah lama mengalami hubungan yang rumit dan kini kedua negara itu berusaha untuk memasuki kembali gelanggang politik internasional.
Lawatan pertama Joe Biden ke Timur Tengah sebagai presiden AS muncul pada saat yang penting bagi Arab Saudi dan Iran di panggung dunia.
Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman baru saja kembali dari kunjungan ke Mesir, Turki dan Yordania, ketika kerajaan itu berupaya memulihkan hubungan internasionalnya.
Dosen Politik Internasional di Lancaster University mengatakan melalui Skype, “Arab Saudi disisihkan dari komunitas internasional, sebagian disebabkan kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi, tetapi sebagian lagi melalui perang yang berlangsung di Yaman. Perang itu mempunyai konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan. Jadi, apa yang Saudi upayakan kini adalah mengintegrasikan kembali negaranya ke dunia internasional.”
Lawatan Biden mendatang ke Riyadh itu menandakan keterbukaan dari Washington.
Iran juga mencoba untuk masuk kembali ke dunia internasional ketika merundingkan kembali ke kesepakatan nuklir 2015, dan sebagai imbalannya, berharap sanksi AS akan dihapuskan. [ps/jm]
Forum