Kekurangan pasokan dan layanan medis penting yang terus terjadi, mengancam kehidupan di Venezuela, hingga mendorong warga negara tersebut berobat ke luar negeri.
Begitu banyak yang melarikan diri ke negara tetangga, Kolombia, karena alasan kesehatan dan alasan lain, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, mengumumkan pekan lalu bahwa negaranya akan meningkatkan keamanan di perbatasan sepanjang 2.205 kilometer.
Baru bulan lalu, Santos telah mengulangi tawaran Kolombia untuk memberikan dukungan pangan dan obat-obatan, dan kritiknya bahwa "pemerintah Venezuela menolak karena mereka tidak ingin mengakui betapa seriusnya krisis yang mereka hadapi."
Kementerian Luar Negeri Kolombia memperkirakan bahwa kira-kira 600 ribu warga Venezuela telah tiba di Kolombia, hingga membebani sistem kesehatan.
Juan Agustin Ramirez Montoya adalah manajer umum Rumah Sakit Umum Erasmos Meoz, yang menerima pasien gawat darurat, meski mereka tidak bisa membayar. Termasuk di antaranya, para imigran Venezuela. Dia menerima tanggung jawab itu, namun tetap merasa khawatir.
Hingga Desember, hutang rumah sakit tersebut sudah mencapai $3 juta karena mengobati para imigran Venezuela. “Kami belum menerima satu peso pun dari Kementerian Kesehatan,” kata Ramirez kepada IRIN, kantor berita yang meliput berita-berita kemanusiaan. [as]