Sebuah kelompok di Australia yang melacak perbudakan modern mengatakan, negara-negara dengan upaya paling sedikit dalam memerangi praktik perbudakan yang melanda lebih dari 45 juta orang di seluruh dunia seringkali memiliki pemerintahan yang terlibat dalam praktik tersebut, dan juga konflik serta ketidakstabilan tingkat tinggi.
Diantara negara-negara yang disebutkan secara khusus melakukan sedikit sekali upaya memerangi perbudakan adalah Korea Utara, Iran, Eritrea, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan.
Kondisi-kondisi perbudakan dapat meliputi kerja paksa, termasuk kerja paksa di dalam penjara, eksploitasi perdagangan seksual dan kawin paksa bagi perempuan.
The Walk Free Foundation yang melakukan studi itu mengatakan, persentase perbudakan yang tertinggi terdapat di Korea Utara, dengan 4,37 persen dari penduduknya atau hampir satu dari 20 orang mengalami kerja paksa.
India memiliki jumlah tertinggi orang yang hidup dalam kondisi perbudakan, sebanyak 18,35 juta orang, disusul China dengan 3,39 juta dan Pakistan dengan 2,13 juta.
Jumlah-jumlah itu naik 10 juta sejak survai pertama kelompok itu tahun 2014. [sp]