Hampir 25% kasus virus corona di dunia yang berjumlah 1,25 juta orang, dilaporkan terdapat di Amerika, demikian menurut data dari Universitas John Hopkins hari Minggu (5/4).
New York adalah negara bagian yang paling parah dilanda virus corona, di mana sejauh ini telah membuat lebih dari 3.500 orang meninggal dunia. Pakar-pakar kesehatan publik mengatakan situasi itu akan memburuk, tidak hanya bagi New York, tetapi juga bagi seluruh Amerika.
Tetapi New York mencatat sedikit perkembangan positif hari Minggu, termasuk turunnya jumlah pasien baru yang dirawat di rumah sakit dan lebih sedikitnya pasien yang membutuhkan ventilator.
“Tetapi kami menangani hal ini secara sangat serius sekarang, karena menurut data, kami mungkin sedang hampir mendekati puncak, atau bahkan sudah di puncak perebakan sekarang ini,” ujar Gubernur New York Andrew Cuomo hari Minggu. “Kami belum tahu hingga beberapa hari mendatang, apakah akan naik lagi atau justru turun.”
Rumah sakit di Amerika berjuang memberantas virus corona dengan “persenjataan” yang tidak memadai. Rumah sakit telah meminta pasokan ventilator bagi pasien dan alat pelindung yang dipakai dokter dan pekerja medis untuk mencegah perebakan virus corona secara bolak-balik antara mereka dan pasien.
Berdasarkan perhitungan global ada 1,2 juta kasus yang sudah dikonfirmasi, termasuk 65.000 korban meninggal dunia.
Perebakan Berlanjut, Spanyol Berencana Perpanjang Lockdown
Spanyol, yang melaporkan jumlah kasus terbanyak kedua di dunia – yaitu lebih dari 130 ribu orang– berencana memperpanjang kebijakan lockdown di seluruh negara itu dua minggu lagi, hingga 26 April. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez hari Sabtu (4/4) mengatakan akan meminta parlemen memperpanjang lockdown kedua kalinya setelah kebijakan lockdown yang pertama berakhir 11 April mendatang. Tetapi Sanchez mencatat bahwa jumlah kasus dan korban meninggal telah menurun sejak minggu lalu.
Italia: 11.000 Petugas Medis Terjangkit Corona
Italia yang melaporkan jumlah korban meninggal terbanyak di dunia, mencatat lebih dari 11 ribu petugas medisnya juga tertular virus mematikan itu. Laporan National Institutes of Health dan asosiasi dokter di negara itu mengatakan 73 dokter meninggal karena virus tersebut. Penularan diantara personil medis mencapai 10% dari total seluruh kasus penularan di Italia.
Ratu Inggris Berikan Pidato Khusus
Seiring terus meluasnya perebakan virus corona di Inggris, Ratu Elizabeth II mengimbau rakyat Inggris untuk "menghadapi tantangan" pandemi virus corona dalam sebuah pidato yang jarang dilakukan kepada seluruh rakyat Minggu malam (5/4).
“Saya berbicara kepada Anda sekalian pada waktu yang sangat sulit ini," katanya dari kediamannya di istana Windsor.
Ratu berterima kasih kepada para pekerja di Dinas Kesehatan Nasional serta mereka yang masih melakukan pekerjaan esensial.
"Setiap jam Anda bekerja keras, membawa kita semakin dekat ke waktu yang normal," kata Ratu. Dia kemudian berterima kasih kepada setiap warga Inggris yang berdiam di rumah.
“Saya harap pada tahun-tahun ke depan semua orang akan bangga pada cara mereka menghadapi tantangan ini," katanya.
Ratu meninggalkan London untuk tinggal di istana Windsor, sementara pandemi COVID-19 melanda Inggris. Puteranya, Pangeran Charles, terjangkit virus itu dan mengalami gejala ringan.
Ratu Elizabeth II selalu menyampaikan pidato tahunan kepada rakyat Inggris setiap Natal, namun jarang berpidato seperti yang dilakukan Minggu (4/5). Pidato yang pernah disampaikan semcam itu sebelumnya termasuk sebelum pemakaman Puteri Diana pada 1997 dan setelah kematian Ibu Ratu pada 2002. "Meskipun kita pernah menghadapi berbagai tantangan sebelumnya, yang ini berbeda," kata Ratu. Dia mengatakan pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua bangsa di seluruh dunia.
Inggris memiliki lebih dari 48.000 penderita Covid-19 dan hampir 5.000 kematian. Perdana Menteri Boris Johnson dinyatakan positif terjangkit virus itu pekan lalu dan mengisolasi diri di rumah.
Sebelumnya, Kementerian Kehakiman Inggris hari Sabtu (4/4) mengatakan ribuan narapidana akan dibebaskan dalam beberapa minggu ke depan sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk mencegah perebakan virus di penjara. Inggris melaporkan 708 kematian dalam 24 jam terakhir ini, menambah jumlah korban meninggal menjadi lebih dari 4.300 orang.
Perancis Pindahkan Pasien ke Daerah Lain yang Tak Terpapar Corona
Militer Perancis mulai memindahkan pasien ke rumah sakit di seluruh negara itu untuk mencegah meluasnya perebakan virus di kawasan yang paling parah dilanda wabah ini dan di sekitar Paris. Pesawat dan helikopter militer, serta kereta api kini memindahkan pasien ke daerah-daerah yang tidak terlalu terpapar virus corona, yaitu di bagian barat Perancis. Lebih dari 90.000 kasus dilaporkan terjadi di Perancis, termasuk 7.500 korban meninggal dunia.
Ada 1.070 Kasus Virus Corona di Mesir
Associated Press melaporkan sedikitnya 17 petugas medis di rumah sakit kanker Mesir positif terjangkit virus corona dan kini dikarantina. Dr. Hatem Abu El Kassem, Direktur Institut Kanker Mesir mengatakan seluruh petugas medis di fasilitas itu telah di-tes. Ada 1.070 kasus virus corona di Mesir.
China Laporkan 30 Kasus Baru
China melaporkan 30 kasus baru hari Minggu, di mana 25 di antaranya berasal dari luar negeri. Beberapa minggu terakhir ini China melaporkan tidak ada perebakan baru dan telah sangat membatasi jumlah warga asing yang memasuki negara itu, termasuk penerbangan dari luar, dalam upaya mencegah terjadinya perebakan kembali.
Virus corona pertama kali muncul akhir tahun lalu di Wuhan, propinsi Hubei, China, dan membuat lebih dari 3.300 orang meninggal dunia. [em/ii]