Bom yang meledak dalam kafe di kota Kirkuk, Irak utara, Jumat malam (12/7), menewaskan setidaknya 18 orang dan melukai 26 lainnya.
Belum jelas apakah pembom bunuh diri melakukan serangan itu, dan belum ada yang mengaku bertanggungjawab.
Pemboman itu menjadi puncak kekerasan dua hari di Irak yang menewaskan sekitar 40 orang.
Tampaknya kekerasan antara Syiah dan minoritas Sunni, yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 2.500 orang sejak April, tidak akan segera berakhir.
Kantor berita Associated Press melaporkan ulama Sunni dan Syiah menyampaikan khotbah Jumat Ramadan bersama di Baghdad, menyerukan diakhirinya kekerasan dan agar Irak bersatu.
Kelompok Sunni Irak mengeluh pemerintah pimpinan Syiah mengabaikan kebutuhan mereka dan meminggirkan mereka secara politik.
Belum jelas apakah pembom bunuh diri melakukan serangan itu, dan belum ada yang mengaku bertanggungjawab.
Pemboman itu menjadi puncak kekerasan dua hari di Irak yang menewaskan sekitar 40 orang.
Tampaknya kekerasan antara Syiah dan minoritas Sunni, yang menurut PBB telah menewaskan lebih dari 2.500 orang sejak April, tidak akan segera berakhir.
Kantor berita Associated Press melaporkan ulama Sunni dan Syiah menyampaikan khotbah Jumat Ramadan bersama di Baghdad, menyerukan diakhirinya kekerasan dan agar Irak bersatu.
Kelompok Sunni Irak mengeluh pemerintah pimpinan Syiah mengabaikan kebutuhan mereka dan meminggirkan mereka secara politik.
