Para pejabat Pakistan, Selasa (19/5), mengatakan enam tentara paramiliter tewas dan empat lainnya terluka akibat serangan bom jalan terhadap kendaraan mereka di Provinsi Baluchistan yang bergolak.
Insiden itu terjadi pada Senin (18/5) malam di distrik Bolan yang berbukit-bukit, 80 kilometer ke arah tenggara dari ibu kota provinsi, Quetta.
“Enam personel Korps Perbatasan tewas dalam ledakan bom jalan sementara empat lainnya luka-luka dan dikirim ke rumah sakit,” kata Wakil Komisaris Bolan Murad Kasi kepada AFP.
Dia menambahkan bom itu menghantam kendaraan dalam patroli rutin.
Belum ada kelompok yang secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi separatis Baluch yang menuntut otonomi lebih besar telah melakukan pemberontakan selama bertahun-tahun. Sementara provinsi itu juga diliputi oleh perselisihan sektarian dan kekerasan Islamis.
Enam tentara tewas dalam ledakan bom jalan serupa awal bulan ini. Insiden itu kemudian diklaim oleh Tentara Pembebasan Baluchistan, sebuah kelompok separatis Baluch.
Baluchistan yang kaya mineral, berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, adalah provinsi terbesar dari empat provinsi di Pakistan. Namun sekitar tujuh juta penduduknya telah lama mengeluh bahwa mereka tidak menerima bagian yang adil dari kekayaan gas dan mineral di provinsi itu.
China berinvestasi di wilayah itu dalam proyek senilai $ 54 miliar yang dikenal sebagai Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC), dengan meningkatkan infrastruktur, listrik, dan hubungan transportasi antara wilayah Xinjiang dengan pelabuhan Gwadar di Pakistan.
Ribuan pasukan paramiliter melakukan pemeriksaan keamanan dan membantu polisi dalam menjaga ketenteraman dan ketertiban di wilayah yang bergolak di Pakistan itu. [lt/ft]
